Tren Affiliate Marketing 2020 yang Harus Kamu Ketahui

Tren Affiliate Marketing 2020 yang Harus Kamu Ketahui

Admin
affiliate marketing Apr 10, 2020
SHARE ON
1689061178_tren-affiliate-marketing-2020-yang-harus-kamu-ketahui-1.jpg

Pesatnya peningkatan dalam pertumbuhan penggunaan media digital sebagai sarana utama konsumen dalam mencari informasi menjadikan affiliate marketing sebagai metode pemasaran yang lebih menguntungkan.

Mengapa demikian? Sebab menjalankan bisnis affiliate marketing ini tak hanya memberikan profit, tapi juga praktis karena dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Menurut data statistik dari 99 Firms, lebih dari 50% traffic referral Affiliate Marketing berasal dari pengguna smartphone. Dengan data tersebut bahwa penggunaan smartphone dapat merubah strategi pemasaran suatu pemasaran dengan membuka potensial-potensial bisnis khususnya bisnis afiliasi. Berdasarkan dari data ini juga bahwa lebih dari 2 miliar pengguna smartphone berdampak pada traffic yang lebih menguntungkan. Smartphone juga memberikan peluang bisnis afiliasi semakin cepat berkembang.

Inilah yang menyebabkan affiliate marketing merupakan tren bisnis yang tepat. Oleh karena itu, mari kita lihat beberapa tren affiliate marketing yang dapat diterapkan oleh advertiser maupun publisher di tahun 2020.

  1. Influencer

Penggunaan influencer sebagai strategi marketing memang tepat dilakukan saat ini.  Karena selain memiliki jaringan luas untuk jangkauan produk Anda, konten-konten yang dibuat oleh influencer memiliki value yang kreatif dan dapat menarik audiens mereka.

Di tahun 2006, seorang pengusaha digital bernama Ted Murphy meluncurkan sistem Pay Per Post dan digunakan oleh para influencer dan content creator untuk mendapatkan penghasilan. Pay Per Post memungkinkan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan, namun biasanya hanya efektif untuk influencer yang telah memiliki ratusan ribu bahkan jutaan followers, seperti public figure dan key opinion leader (KOL). Sehingga tidak memberikan kesempatan bagi micro influencer yang mungkin memiliki followers di bawah seratus ribu untuk mendapatkan keuntungan dari Pay Per Post. Padahal followers yang mereka memiliki loyalitas yang tinggi dan lebih mempercayai konten yang diulas atau dipromosikan oleh mereka dibanding akun-akun influencer papan atas.

Pada tahun 2020, para pakar affiliate marketing telah memperkirakan bahwa influencer marketing akan terus tumbuh. dan kini para Influencer lebih memfokuskan bisnis mereka dengan media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga YouTube. Dan tentu saja para influencer ini menginginkan pendapatan yang stabil. Dan jika dikaitkan dengan brand yang membutuhkan influencer sebagai wadah promosi, membuat tren ini menjadi simbiosis mutualisme bagi kedua belah pihak.

  1. Voice Search

Dalam affiliate marketing, optimasi search engine alias SEO adalah salah satu kuncinya. Tetapi kebanyakan publisher justru mengabaikan penggunaan  pencarian suara atau yang disebut dengan Voice Search. Ketahuilah bahwa voice search merupakan teknologi untuk mencari sebuah informasi di search engine seperti Google dengan menggunakan fitur pengenal suara pada smartphone.

Dengan adanya voice search memudahkan konsumen dalam mencari sebuah informasi tanpa harus mengetik ke dalam kolom pencarian. Salah satu penyedia voice search, Anda bisa temukan di Google Mobile App di Android dan IOS. Anda bisa temukan pada Amazon dengan sebutan “Alexa” dan  Apple juga menyediakan “Siri” untuk pengguna IOS.

Pada tahun 2020, para ahli memperkirakan bahwa affiliate marketing tidak dapat lagi mengabaikan voice search. Mengapa? karena voice search akan menjadi salah satu metode pencarian yang paling penting. Jadi, sangat penting bagi para publisher untuk mulai mengoptimalkan konten untuk voice search.

  1. Data Driven Marketing

Pada dasarnya data-driven adalah cara untuk mengumpulkan informasi berbasis data untuk menentukan strategi atau untuk mengambil keputusan di perusahaan. Dalam marketing, penggunaan data-driven masih sangat minim. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang masih menggunakan cara tradisional untuk membuat strategi marketing. Padahal bagi advertiser, data driven marketing dapat menjadi inovasi dalam periklanan digital yang terjadi setiap saat.

Penggunaan data driven marketing banyak keuntungannya diantaranya:

  • Media buying yang lebih efisien. Mengapa? dengan berbasis data yang memanfaatkan algoritma dan machine learning yang sudah terprogram, maka para advertiser akan mengurangi perencanaan media buying secara manual.
  • Menargetkan konsumen yang tepat. Pengeluaran belanja iklan dan pesan marketing dioptimalkan agar target sesuai dengan kampanye dari perusahaan.
  • Penyampaian pesan yang relevan. Penggunaan pemasaran berbasis data akan secara terstruktur dalam mengolah data dari target audience. Selain terstruktur, pesan dari kegiatan marketing atau key message dalam suatu produk/jasa harus lebih terperinci agar relevan dengan konsumen nantinya.
  1. Konten Visual

Meskipun affiliate marketing adalah sistem yang cukup jelas bagi publisher dan advertiser, sistem itu sendiri tidak menentukan jenis dan saluran konten mana yang harus digunakan untuk mengimplementasikannya. Hal ini membawa kita ke udara segar yang sangat dibutuhkan dalam menciptakan konten yang dinamis, menarik dan mudah untuk dimengerti oleh audiens.

Baik itu konten artikel, foto, video, ilustrasi ataupun podcast dan sesi live streaming, kini advertiser dapat mempromosikan produknya dengan format konten yang lebih variatif untuk dipilih pada tahun 2020 dibanding sebelumnya. 

Di tahun 2020 ini, konten dengan visualisasi yang interaktif akan mendominasi. Mengapa demikian? Karena audiens cenderung bosan dengan membaca artikel panjang tanpa adanya visual dibandingkan konten yang memiliki foto, video atau gambar ilustrasi.

Oleh karena itu, jika Anda adalah publisher, Anda bisa menerapkan konten berisi tutorial, tips & trick, review tentang produk advertiser dengan lebih bervariasi. Dengan adanya konten visual, orang akan lebih semangat dan membuat orang tidak terlalu bosan dalam menangkap informasi yang Anda sampaikan. Masyarakat lebih menyukai informasi data yang disuguhkan dengan format infografis, atau video singkat tentang ulasan produk yang Anda rekomendasikan. Itu sebabnya, sangat penting untuk beralih penggunaan konten visual atau video untuk mendukung sebuah artikel dan konten media sosial.

  1. Native Advertising

Sebelumnya, native advertisement merupakan bentuk media berbayar yang cenderung mengikuti bentuk dan fungsi dari situs tempat dimana iklan tersebut ditempatkan. Misalnya di berita atau media sosial.

Jenis native advertisement juga termasuk tren affiliate marketing di 2020. Native advertisement dipercaya menjadi strategi iklan yang tepat sebagai konten berbayar namun tidak akan mengganggu dari aspek penjualan lainnya. Misalnya, iklan akan tampil sebagai postingan blog yang disponsori di mana nama penulis tidak tertera dan adanya nama brand di dalam postingan blog tersebut. Native advertisement menyaingi strategi iklan yang konvensional. Karena inilah native advertisement dianggap efektif dalam mengiklankan suatu brand atau produk.

Rizki Setyo
Content Author
Berpengalaman dalam Affiliate Marketing sejak tahun 2017, hingga tahun 2023 sudah menjadi tim support Affiliate Marketing untuk campaign dari lebih dari 100 brand dan lebih 20.000 publisher.
Artikel Terkait