Slack Diakuisisi Salesforce Sebesar USD27,7 Miliar


Baca Juga: 20 Daftar Lengkap Contoh Afiliasi Pemasaran di Indonesia
Bagi para pebisnis pada khususnya, tentu cukup mengenal platform komunikasi kolaborasi berbasis cloud bernama Slack. Dengan menggunakan software ini, maka siapa saja dapat melakukan komunikasi dengan banyak orang secara sekaligus yang mana menggunakan fitur mirip IRC dengan tambahan chat room, grup privasi sampai dengan setiap penggunanya dapat mengirimkan pesan tersendiri secara langsung ke pengguna lainnya.
Sejak dirilis kali pertama sejak Agustus 2013 atau 7 tahun lalu, akhirnya software beserta perusahaan pengelolanya, Slack Technologies, Inc. diakuisisi secara resmi oleh sebuah perusahaan komputasi awan bernama Salesforce. Nilai akuisisi untuk Slack ini tidak main-main. Salesforce membelinya sebesar USD27,7 miliar atau setara dengan Rp392,2 triliun.
Dengan diakuisisinya Slack oleh Salesforce ini menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah industri software dunia. Untuk proses akuisisinya sendiri baru akan benar-benar selesai dilakukan sekitar tahun 2021 pertengahan nanti.
Hanya saja, sampai sekarang ini belum diketahui apa maksud dan tujuan Salesforce berani mengakuisisi Slack dengan nilai akuisisi sebesar itu. Namun banyak rumor yang mengatakan bahwa baru-baru ini memang Slack memiliki satu fitur baru dalam platformnya yang dinamakan Slack Connect atau sebuah cara komunikasi baru untuk perusahaan atau organisasi yang dapat meminimalisir penggunaan email.
Nah, Salesforce sendiri memiliki produk yang bernama Salesforce Customer 360 atau sebuah software berbasis awan yang fungsinya untuk mempermudah para konsumen dalam melakukan komunikasi sampai dengan menghubungkan ragam layanan lain buatan Salesforce. Slack sendiri nantinya akan dijadikan satu fitur baru dalam Salesforce Customer 360 tersebut.
Dan tentunya lagi, pihak Salesforce sudah memiliki alternatif tersendiri ketika mereka akan mengakuisisi Slack. Pasalnya, selama ini Slack memiliki seteru abadi, yaitu Microsoft. Keduanya saling berseteru dan bersaing di dalam bisnis layanan berbasis awan.
Perseteruan dan persaingan Slack dengan Microsoft sendiri terjadi karena pihak perusahaan besutan Bill Gates tersebut merasa Slack menjadi batu sandungan terhadap bisnis mereka yang memiliki layanan sejenis, yaitu Microsoft Team. Bahkan pada pertengahan tahun 2020, pihak Slack pernah melayangkan gugatan ke pengadilan karena menganggap Microsoft melakukan praktik ilegal dan tidak kompetitif dengan mendominasi pasar secara curang.
Dan kini, Slack telah terbebas dari segala ancaman dan persaingan melawan Microsoft, akan tetapi hal tersebut nampaknya akan diteruskan oleh Salesforce sebagai pemilik Slack yang baru.
Baca Juga: 15 Panduan Sukses Bisnis Afiliasi, Pahami Pengertian dan Keuntungannya

Sebagai penanggung jawab semua content artikel di Accesstrade, Saya ingin memastikan setiap penulisan memiliki value yang baik dan tersampaikan ke pada pembaca
Subscribe to our newsletter to stay informed about latest updates
* Yes, I agree to the terms and privacy policy.