Cara Identifikasi Target Audience dan Langkah - Langkah Menerapkanya

Cara Identifikasi Target Audience dan Langkah - Langkah Menerapkanya

Admin
search engine optimization Nov 21, 2023
SHARE ON
1701069384_feature-image-edit-14.jpeg

Kamu sedang memulai membuat website dan ingin mengoptimasi dengan menerapkan strategi SEO? Tahukah kamu bahwa Salah satu aspek terpenting dalam SEO adalah memahami target audience

Di kehidupan sehari-hari, memahami target audience itu seperti mengenali tamu yang akan datang ke rumah. Bayangkan website sebagai rumahmu. Setiap ruangan di rumah ini dirancang untuk kebutuhan dan minat pengunjung tertentu.

Misalnya, ruang tamu bisa disesuaikan untuk menyambut tamu yang senang dengan hobi tertentu, seperti musik atau buku. Dapur bisa disesuaikan untuk mereka yang tertarik dengan kuliner. 

Jadi, ketika kamu mengenal siapa yang akan datang, kamu bisa menyiapkan rumah (website) dengan lebih baik - memajang dekorasi yang sesuai, memutar musik yang mereka sukai, atau menyiapkan makanan yang sesuai dengan selera mereka.

Dalam konteks SEO dan digital marketing, kamu sedang menyiapkan 'rumah' ini tidak hanya agar mereka merasa nyaman dan tertarik untuk datang, tetapi juga agar mereka ingin kembali lagi dan mungkin membawa teman-teman mereka

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang mengidentifikasi target audience, agar konten yang kamu buat dengan susah payah itu tidak sia-sia.

Pentingnya Mengenal Target Audience Untuk Keberhasilan Campaign

Mengenal target audience sangat dibutuhkan karena insight dari informasi mengenai target audience akan berdampak langsung terhadap perencanaan dan strategi yang akan dieksekusi untuk bisa membuat konten untuk dipromosikan melalui affiliate progam.

Bayangkan kamu ingin mengadakan pesta makan malam. Jika kamu tahu tamu-tamu itu menyukai makanan sehat, kamu akan menyiapkan menu yang sesuai, seperti salad, hidangan vegetarian, atau jus buah segar. 

Namun, jika kamu tidak tahu preferensi mereka dan malah menyajikan makanan cepat saji atau hidangan berat lainnya, tamu tersebut mungkin tidak akan merasa puas atau bahkan memilih untuk tidak hadir.

Dalam konteks website, ini berarti jika target audiensmu adalah pecinta makanan sehat, kamu harus mengisi website dengan konten yang relevan seperti resep sehat, tips nutrisi, dan informasi gaya hidup sehat. 

Jika kontennya tidak sesuai, seperti mempromosikan makanan cepat saji atau hidangan yang tidak sehat, kemungkinan besar target audiensmu tidak akan tertarik atau merasa terhubung dengan website-mu.

Apa itu Target Audience

Target audience adalah kelompok spesifik orang yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layananmu. Pentingnya memahami target audience terletak pada kemampuan untuk menyampaikan konten yang relevan dan bermanfaat.

1. Tipe Target Audience

Menentukan target audience bergantung pada jenis atau tipe bisnis kamu. Seperti perbedaan demografis, umur, gender, sumber informasi, dan paint point, serta preferensi juga penting untuk dipertimbangkan.

2. Contoh Target Audience

  • Bisnis Travel: Target konsumen umumnya adalah individu berusia 25-35 tahun, dengan mayoritas wanita (70%) dan pria (30%) yang ingin bepergian atau business trip.

  • Bisnis Toko Olahraga: Menargetkan konsumen pria (60%) dan wanita (40%) yang berumur 18-29 tahun, dengan fokus pada produk sepatu trendy dan nyaman.

  • Produk skincare untuk Wanita Muda: Target audiensnya adalah wanita muda usia 17-30 tahun, yang tertarik dengan kecantikan dan perawatan kulit. Mereka mungkin lebih responsif terhadap pesan yang menonjolkan kecantikan alami dan cara merawat wajah dengan berbagai tipe.

  • Layanan Konsultasi Bisnis B2B: Di sini, target audiensnya adalah profesional dan pemilik bisnis di industri tertentu, misalnya teknologi atau ritel. Mereka berusia 30-50 tahun, mencari solusi strategis untuk meningkatkan operasi bisnis mereka.

Langkah Membentuk Target Audience

Berikut adalah langkah-langkah dalam membentuk target audience yang dapat kamu lakukan untuk bisnis kamu, diataranya adalah:

1. Lakukan Riset Audience

Ketika kamu sedang memulai terjun ke dunia affiliate marketing, kamu bisa memulai dengan identifikasi audiens melalui Google Analytics 4, seperti berikut

Google analytics 4, untuk melihat pengunjung website kamu bisa pilih user attributes

Keterangan : Google analytics 4, untuk melihat pengunjung website kamu bisa pilih user attributes


Keterangan : Kamu bisa melihat device apa yang dipakai pengunjung website kamu di Google Analytics

Riset audiens bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa dengan membuat survei feedback di sosial media, ataupun di google analytics. GA4 akan mempermudah kamu dalam menganalisa audiens, seperti durasi kunjungan, dan halaman yang sering dikunjungi. Dengan GA4, kamu juga bisa melakukan segmentasi audiens yang lebih spesifik, berdasarkan lokasi, perangkat, minat, dan perilaku di website

Selain itu, GA4 fokus pada pelacakan event, bukan hanya pelacakan halaman, yang memungkinkan melacak interaksi pengguna yang lebih spesifik seperti klik tombol dan penayangan video. 

GA4 juga menggunakan machine learning untuk memprediksi perilaku pengguna, seperti kemungkinan pembelian atau tingkat kehilangan pelanggan, yang berguna dalam merencanakan strategi pemasaran.

Dengan opsi laporan yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan, GA4 memudahkan analisis data sesuai kebutuhan bisnis. Terakhir, pemahaman cross-platform yang ditawarkan oleh GA4 membantu memahami perjalanan pelanggan dari satu platform ke platform lainnya

2. Analisa Seasonal Event

Keterangan : perbandingan pencarian pakaian wanita dan pakaian olahraga wanita. 

Perhatikan event-event musiman dan bagaimana mereka mempengaruhi perilaku pembelian audiensmu. Misalnya, peningkatan pencarian untuk produk perawatan kulit selama musim kemarau. Ini bisa dilihat di google trend

3. Lakukan Market Segmentation

Bagi segmen market besar menjadi sub-kelompok yang lebih spesifik berdasarkan karakteristik seperti demografi, perilaku, atau kebutuhan. Misalnya, untuk market fashion, buatlah menjadi segmen seperti pakaian kasual untuk remaja, pakaian formal untuk pekerja, atau baju olahraga untuk gym enthusiast.

4. Buat Buyer Persona

Buyer persona adalah representasi semi-fiksi dari pelanggan ideal kamu. Berdasarkan riset yang telah kamu lakukan dan harus mencakup detail seperti latar belakang pribadi dan profesi, lingkungan, sumber informasi, motivasi, dan masalah yang sering dihadapi.

Buyer persona itu seperti karakter imajiner yang kamu buat untuk menggambarkan pelanggan idealmu. Ini bukan sembarang karakter, tapi didasarkan pada riset yang sudah kamu lakukan. Misalnya, Mawar, seorang perempuan usia 35 tahun, bekerja sebagai arsitek, hobinya baca buku dan tidak suka keramaian. Informasi seperti ini penting agar kita tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelangganmu.

5. Terapkan Buyer Persona ke Strategy Marketingmu: 

Gunakan pemahaman tentang buyer persona untuk mengembangkan strategi marketing yang lebih tepat sasaran dan tentu saja akan lebih efektif. Konten yang sesuai dengan buyer persona dan katakunci yang relevan  juga memiliki potensi yang lebih besar untuk mendapatkan posisi page one dalam halaman pencarian

Kesimpulan

Pentingnya Memahami target audience dalam pengembangan website dan strategi SEO itu seperti menyiapkan rumah untuk tamu, mengenali audiens memungkinkan kamu untuk bisa menyajikan konten yang relevan dan menarik bagi mereka, supaya mereka akan lebih sering-sering main dan mengajak teman-temannya (baca : traffic), berikut beberapa poin yang bisa ditarik sebagai kesimpulan dari apa yang sudah kita bahas

  1. Kenali Siapa yang Datang ke 'Rumah' Kamu: Target audience itu seperti tamu yang mau datang ke rumah (baca: website) kamu. Kalau kamu tahu apa yang mereka sukai, dan kamu bisa menyajikan konten yang tepat, maka audiens akan betah berlama-lama di rumah kamu. Misalnya, kalau target audiens kamu adalah pecinta makanan sehat, jangan sampai kontennya tentang junk food.
  2. Pentingnya Riset: Mulai dari survei sampe ngulik data website, ini semua penting untuk tahu siapa yang suka berkunjung ke website kamu.
  3. Kenali Seasonal Event: Perilaku belanja orang bisa berubah tergantung musim, jadi ini juga perlu diperhatikan.
  4. Market Segmentation: Pecahin pasar jadi beberapa segmen yang lebih spesifik. Misalnya, untuk fashion, ada segmen remaja, profesional, atau atlet.
  5. Pentingnya Audiens Persona: Buat karakter fiksi yang mewakili pelanggan ideal kamu. Kasih dia nama, pekerjaan, hobi, sampe masalah yang biasa dia hadapi.

Memahami target audience bukan hanya membantu dalam mengoptimalkan konten website, tapi juga membuka peluang lebih luas dalam dunia marketing digital. Kamu bisa mengeksplorasi dunia blogging. Blog yang dikelola bisa menjadi sumber penghasilan tambahan. Caranya? Dengan mendaftarkan blogmu untuk dimonetisasi lewat affiliate marketing di Accesstrade

Dari traffic dan engagement yang kamu bangun bisa menjadi keuntungan nambah cuan. Yuk, daftar sekarang dan mulai perjalanan affiliate marketing-mu! Jangan lupa bergabunglah di komunitas telegram sebagai wadah berbagi informasi dan update terkini.

Daftar di Accesstrade | Gabung di Telegram

 

Artikel ini telah direview oleh: 

  • Muhammad Harist Abduh Nazili sebagai SEO Specialist di Accesstrade
  • Rizky Setyo sebagai Penanggung Jawab Content di Accesstrade

 

Sumber Feature Image: Canva Pro

Rizki Setyo
Content Author
Berpengalaman dalam Affiliate Marketing sejak tahun 2017, hingga tahun 2023 sudah menjadi tim support Affiliate Marketing untuk campaign dari lebih dari 100 brand dan lebih 20.000 publisher.
Artikel Terkait