Pentingnya Penerapan Internal Link dalam Strategy SEO Affiliate Marketing
Ketika membahas tentang strategi SEO, pasti istilah Internal Link sangat familiar didengar. Namun, bagi kamu yang baru membuat website pasti akan bertanya-tanya apa itu Internal Link dalam SEO, kan.
Nah, kamu telah sampai pada tempat yang tepat. Dalam artikel ini kami akan menjawab semua pertanyaan kamu terkait internal link dalam dunia affiliate marketing, serta bagaimana cara mengoptimasinya untuk SEO yang baik bagi website kamu. Yuk, simak sampai habis ya!
Mengenal Apa Itu Internal Link?
Internal link atau yang sering dikenal dengan sebutan hyperlink merupakan tautan atau link yang menghubungkan halaman-halaman yang berada dalam satu website yang sama. Ketika sebuah teks atau elemen di satu halaman web dihubungkan ke halaman lain dalam website yang sama, itulah yang disebut sebagai internal link.
Fungsinya, ibarat mirip dengan jalan pintas di dalam suatu buku, memungkinkan pengguna untuk berpindah antar-halaman dengan cepat dan mudah.
Internal link memiliki peran penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna, membantu navigasi, dan memperkuat struktur website. Selain itu, optimasi internal link secara tepat juga dapat membantu mesin pencari dalam memahami hierarki dan relevansi konten di dalam website kamu.
Mengapa Internal Links Penting untuk SEO?
Seperti yang dikatakan oleh Senior Search Analyst Google, John Mueller, bahwa internal link sangat krusial untuk diterapkan dalam SEO. Mengapa demikian? Ini merupakan salah satu strategi terbesar dan terpenting yang dapat kamu terapkan di website kamu untuk memandu Google dan pengunjung menuju ke halaman yang kamu anggap penting.
Internal link masih berpengaruh pada PageRank yang ada di sekitar website kamu. PageRank merupakan sebuah istilah untuk pemberian skor website untuk mencari tahu mana website yang kredibel berdasarkan jumlah dan kualitas link yang disematkan.
Nah, meskipun toolbar PageRank sudah dihilangkan pada tahun 2016, PageRank masih menjadi bagian algorithmsinyal yang digunakan Google.
Kalau begitu semakin banyak internal link yang dimiliki suatu halaman, semakin tinggi PageRank-nya dong? Bicara soal pengaruh internal link pada PageRank, bukan soal kuantitas, namun kualitas link yang memainkan peran penting.
Selain meneruskan authority, internal link memungkinkan pengunjung untuk langsung menuju ke konten yang ingin kamu tunjukkan kepada mereka. Dengan begitu, hal ini akan memungkinkan kamu untuk mengontrol user experience.
Misalnya, jika kamu menjalankan sebuah e-commerce store, kamu mungkin bakal menautkan ke produk terlaris atau produk musiman langsung dari beranda kamu. Hal ini berguna bagi pengunjung yang ingin langsung membuka produk dan membelinya, serta juga menciptakan user experience yang baik dengan membuat struktur internal link yang kuat.
Google dan search engine lainnya juga menggunakan internal link sebagai penunjuk arah untuk membantu menemukan halaman baru di website kamu.
Misalnya, kamu mempublikasikan halaman web baru dan lupa menautkannya dari tempat lain di website kamu. Dengan asumsi halaman tersebut tidak ada dalam sitemap XML kamu dan tidak memiliki backlink sama sekali, maka Google akan menganggap halaman ini sulit ditemukan.
Intinya yang dikatakan Google bahwa Google dapat mengetahui beberapa halaman karena Google telah meng-crawl halaman tersebut sebelumnya. Halaman lain ditemukan ketika Google mengikuti link dari halaman yang telah diketahui ke halaman baru.
Alasan Kenapa Internal Link Sangat Penting untuk SEO
Berikut merupakan beberapa alasan kenapa kamu sangat perlu untuk mengimplementasikan Internal Link pada blog:
1. Membantu Search Engine untuk Memahami Struktur yang ada pada Website
Ketika kamu menambahkan internal link dari satu halaman ke halaman lain di website kamu, ini memberikan petunjuk penting bagi search engine tentang hubungan dan hierarki antar halaman tersebut.
Sebagai contoh, jika ada halaman "Produk" yang terhubung ke halaman "Ulasan Pelanggan," search engine akan tahu bahwa ada keterkaitan dan informasi lebih lanjut di antara keduanya.
Dengan menyusun strategi internal link dengan baik, kamu dapat membantu search engine untuk membaca dan memahami struktur website kamu, yang pada gilirannya dapat meningkatkan performa SEO dan memudahkan pengguna serta search engine menemukan konten yang relevan.
2. Membantu User Memahami Alur Informasi dari Topic yang Dibahas
Jika kamu memiliki blog affiliate marketing, kamu bisa menerapkan strategi ini dengan membuat alur informasi yang terstruktur. Prakteknya, kamu bisa mulai dengan menyematkan internal link mulai dari konten yang bersifat informational agar user dapat lebih mengerti tentang produk yang ingin kamu perkenalkan.
Source Gambar: Materi SEO Battle
Kemudian kamu bisa menautkan internal link yang mengarahkan ke konten navigational/ commercial agar user dapat mengerti lebih jauh tentang product knowledge yang sedang mereka minati.
Hingga terakhir mengarahkan internal link ke konten transactional bagi user yang sudah lebih yakin akan produk yang mereka minati dan diharapkan terjadi conversion di sini.
Dengan kamu menyusun alur informasi seperti ini pengunjung website kamu dapat mengarahkan pengguna ke ulasan mendalam, panduan penggunaan, atau testimoni produk terkait.
3. Anchor Text dengan Internal Link yang Relevan akan Menambah Value pada Konten
Ketika kamu membuat internal link dengan anchor text, selain dengan gambar atau navigational text akan sangat membantu strategi internal linking website kamu.
Anchor text dapat meningkatkan value dari link dengan menambahkan keyword dan konten ke proses penautan. Google tidak hanya melihat tag A HREF, tapi mereka juga melihat anchor text sebagai bagian dari internal link.
Walaupun zaman ‘keyword stuffing’ sudah lama berlalu, namun masih ada gunanya untuk mengoptimalkan anchor text pada internal link website kamu.
Penerapan penggunaan anchor text ini alangkah baiknya jika dapat dibuat mengalir sesuai dengan topik bahasan konten kamu, sehingga konten kamu akan terasa lebih ‘smooth’ saat dibaca dan tidak terkesan ‘keyword stuffing’.
Jenis-jenis Internal Link
Berikut berbagai jenis Internal Link yang dapat kamu gunakan pada blog:
1. Navigational Links
Jenis internal link yang terpenting di website kamu adalah yang ada di menu navigasi utama.
Internal link ini dapat menyampaikan dengan jelas kepada user mengenai susunan hierarki website kamu. Biasanya berisikan internal link utama yang terpenting bagi website kamu dan disusun berdasarkan kategori, seperti yang terlihat pada website ACCESSTRADE berikut.
Source: Website Accesstrade
Dengan begitu kamu akan lebih mudah dalam mengkomunikasikan kepada user di mana halaman “paling penting berikutnya” berada setelah tiba di website kamu. Disebut link navigasi karena berfungsi seperti peta yang memandu user ke tempat yang harus mereka tuju selanjutnya.
2. Contextual Links
Contextual links biasanya dapat kamu jumpai pada bagian utama konten pada halaman web. Link ini biasanya digunakan untuk memperluas ide, merujuk pada suatu sumber, mendefinisikan istilah, atau mengarahkan pembaca ke konten lain yang relevan.
Source Image: Website Accesstrade
3. Breadcrumb Links
Internal link juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antar halaman. Salah satu contoh terbaiknya adalah breadcrumbs. Breadcrumbs juga dapat membantu mempermudah user jika ingin kembali ke halaman beranda.
Source Image: Website Accesstrade
Breadcrumbs ini biasa ditempatkan di bagian atas halaman internal seperti halaman produk atau postingan blog.
Google pun juga dapat mengindikasikan breadcrumbs ini sebagai link biasa yang juga termasuk sebagai bagian dari perhitungan PageRank.
Jadi Breadcrumbs ini termasuk internal link yang penting untuk ada di setiap bagian internal halaman website kamu. Selain dapat mempermudah journey user dalam halaman web, juga dapat mempermudah Google dalam mengetahui hierarki dari website kamu.
4. Footer Links
Footer links muncul di bagian bawah halaman. Berikut contoh link footer di blog ACCESSTRADE.
Footer links biasanya terdiri dari link yang mengarahkan ke halaman kontak, kebijakan privasi, dan halaman penting lainnya di website kamu.
Meskipun footer links berguna untuk memberikan detail tambahan, namun pada praktiknya link tersebut bukanlah navigasi utama di sebagian besar website. Gunanya lebih condong untuk memberi experience yang baik ketika user telah sampai pada bagian bawah website dan ingin berpindah ke halaman lain.
Jadi, pada praktiknya internal links secara teknis tidak sulit, tetapi membutuhkan waktu dan kesabaran untuk melaksanakan rencananya.
Selain itu, yang juga perlu dipertimbangan bahwa jika terlalu sering melakukan perubahan pada website kamu dapat beresiko menimbulkan masalah baru yang, jika tidak terdiagnosis, dapat mempengaruhi performa website kamu di search engine seperti Google.
Ingin tahu lebih jauh tentang SEO dalam Affiliate Marketing dan berdiskusi langsung dengan para praktisi lainnya? ACCESSTRADE juga hadir dalam grup komunitas Affiliate Marketer di Telegram. Yuk, gabung bersama kami sekarang juga untuk dapat tips edukasi dan teman diskusi yang asyik bersama para affiliator lainnya. Kamu bisa akses tautan di bawah ini ya!
Gabung Grup Telegram Kami Disini!
Artikel ini telah direview oleh:
- Muhammad Harist Abduh Nazili sebagai SEO Specialist di ACCESSTRADE
- Rizky Setyo sebagai Penanggung Jawab Content di ACCESSTRADE
Semua Screenshot dibuat oleh tim ACCESSTRADE
Sumber Feature Image: Freepik