Contoh Jenis Konten Affiliate Marketing di Blog dan Website

Contoh Jenis Konten Affiliate Marketing di Blog dan Website

Admin
insights Aug 19, 2023
SHARE ON
1692434397_contoh-artikel-affiliate-marketing-di-blog-berdasarkan-jenis-konten-1.jpg

Affiliate marketing dapat menjadi salah satu cara memaksimalkan penghasilan bagi pemilik blog atau website, asal konten yang disajikan tepat sasaran. Jenis konten yang kamu buat sangat mempengaruhi tingkat konversi (misalnya, berapa banyak pembaca yang akhirnya klik dan bertransaksi lewat link affiliate kamu). Memahami perbedaan dan karakteristik tiap jenis konten ini penting agar kamu bisa menyusun strategi konten yang efektif dan memaksimalkan konversi.

Artikel ini akan membahas beberapa contoh jenis konten affiliate marketing yang umum digunakan di blog dan website, lengkap dengan ciri khas masing-masing dan tips optimasinya. Tujuannya, supaya kamu dapat mengetahui konten seperti apa yang paling cocok untuk menarik pengunjung dan mendorong mereka melakukan aksi (membeli, mendaftar, dll) melalui link afiliasi kamu. Yuk, kita simak satu per satu jenis kontennya di bawah ini!

Jenis konten comparison

ArenaGadget mengedepankan bahasa yang to the point dan teknis ringan, cocok untuk pengguna yang ingin tahu spesifikasi dan performa dengan cepat. Konten affiliate biasanya disisipkan dalam artikel review maupun listicle “HP terbaik harga sekian”, dengan link ke marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Blibli.

Ciri khas jenis konten comparison

Jenis konten comparison (perbandingan) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Membandingkan beberapa produk sejenis dalam satu artikel. Misalnya membahas 2 produk dalam kategori yang sama secara berdampingan.
  • Menonjolkan perbedaan fitur, harga, serta plus-minus tiap opsi. Pembaca dapat melihat perbandingan spesifikasi, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing produk secara jelas.
  • Biasanya disajikan dalam format terstruktur, seperti tabel perbandingan atau listicle dengan poin-poin, sehingga mempermudah pembaca menangkap perbedaan antar produk dalam sekali pandang.
  • Gaya penulisan objektif dan berimbang. Konten comparison cenderung netral, tidak memihak satu merek saja, agar pembaca mendapat informasi fair sebelum memutuskan pilihan.
  • Membantu pembaca mempersempit pilihan dan menentukan produk terbaik sesuai kebutuhan mereka, berkat informasi menyeluruh yang disajikan di satu tempat.

Tips optimasi jenis konten comparison

Agar konten perbandingan kamu memberikan hasil optimal, pertimbangkan tips berikut:

  • Pilih topik perbandingan yang dicari orang. Fokuslah pada produk-produk populer yang sering dibandingkan oleh calon pembeli (contoh: samsung vs iphone yang sedang trending).
  • Gunakan tabel atau format poin per aspek (harga, fitur, spesifikasi, dll) untuk menyajikan data perbandingan. Tampilan yang terstruktur membantu pembaca cepat memahami perbedaan antar produk tanpa harus membaca seluruh teks.
  • Berikan kesimpulan dan rekomendasi. Setelah membandingkan, tuliskan saran mana yang terbaik untuk skenario tertentu. Misalnya, “Produk X cocok untuk budget terbatas, sedangkan Produk Y unggul untuk performa tinggi.”
  • Manfaatkan kata kunci komparatif. Optimalkan SEO dengan menyertakan kata kunci seperti “vs”, “perbandingan”, atau “[produk A] vs [produk B]” dalam judul dan konten. Banyak orang langsung mencari perbandingan dua produk spesifik, jadi ini bisa mendatangkan trafik organik yang tertarget dan berpotensi konversi tinggi.
  • Selalu update informasinya. Dunia produk cepat berubah – ada model baru, harga berubah, dll. Pastikan konten comparison kamu diperbarui secara berkala dengan info terbaru. Konten yang up-to-date akan membangun kepercayaan pembaca.

Baca juga: Arti dan Cara Bangun Trustworthiness di Website Affiliate

Jenis konten review produk

Dekoragam menyajikan konten dengan visual yang kuat untuk mempermudah audiens dalam mendapatkan gambaran mengenai detail produk. Dari konten review yang mereka buat, performance dari dekoragam mencapai CVR 6.73% (jika belum mengetahui mengenai CVR dan berbagai metrik lainnya dalam affiliate, silahkan pelajari ulasan kami mengenai Perhitungan Proyeksi Pendapatan yang Dapat Dihasilkan dari Blog)

Ciri khas jenis konten review produk

Konten review produk adalah ulasan mendalam tentang satu produk tertentu. Berikut ciri-ciri khasnya:

  • Fokus pada satu produk saja dengan pembahasan detail. Artikel review mengulas fitur, spesifikasi, kualitas, hingga pengalaman penggunaan dari produk tersebut.
  • Disajikan dengan sudut pandang personal atau profesional. Penulis biasanya menyampaikan opini jujur mengenai kelebihan dan kekurangan produk, seolah menceritakan pengalaman kepada pembaca.
  • Informasi lengkap dan faktual. Selain opini, konten review umumnya menyertakan fakta seperti spesifikasi teknis, harga, atau hasil uji coba jika ada, sehingga ulasan terasa kredibel.
  • Dilengkapi media pendukung. Foto produk asli, screenshot, bahkan video unboxing atau pemakaian sering ditambahkan untuk memberikan gambaran nyata pada pembaca dan meningkatkan kepercayaan.
  • Menargetkan pembaca yang sudah tertarik pada produk tersebut. Biasanya orang mencari “review [nama produk]” sebelum membeli, sehingga konten ini berperan penting meyakinkan calon pembeli terakhir kali sebelum konversi.

Tips optimasi jenis konten review produk

Agar konten review di blog kamu efektif menghasilkan konversi, coba terapkan tips optimasi berikut:

  • Jika memungkinkan, coba sendiri produk yang kamu review. Ulasan berdasarkan pengalaman langsung akan terasa lebih autentik dan meyakinkan.
  • Highlight fitur unggulan dan kekurangan secara objektif. Jelaskan manfaat terbesar dari produk (unique selling points) yang dapat memikat calon pembeli, tapi tetap seimbangkan dengan menyebut kekurangan atau limitasinya. Transparansi seperti ini justru membangun kepercayaan pembaca.
  • Tulis dengan gaya mengalir dan mudah dipahami. Gunakan bahasa santai seolah bercerita kepada teman. Hindari istilah teknis yang rumit tanpa penjelasan. Tujuannya agar pembaca merasa nyaman mencerna informasi dan betah sampai akhir artikel.
  • Tambahkan gambar atau ilustrasi pendukung. Pastikan menyisipkan foto produk (hasil jepretan kamu sendiri lebih baik) atau infografis sederhana jika perlu. Visual yang menarik akan membuat konten review lebih engaging dan meyakinkan pembaca bahwa ulasan kamu bukan sekadar teori.
  • Sertakan ajakan membeli (CTA) secara halus. Misalnya, setelah memaparkan keunggulan, kamu bisa menambahkan kalimat ajakan: “Tertarik? kamu bisa mendapatkan produk ini di sini dengan harga diskon.” Letakkan link affiliate pada teks atau tombol yang menonjol. Dengan begitu, begitu pembaca merasa yakin, mereka tahu ke mana harus klik untuk membeli.

Baca juga: Cara Dapat Uang 100 Ribu dari Blog dengan Affiliate

Jenis konten recommendation

Setiap artikel website my best memiliki struktur riset yang kuat dan tips memilih, dilengkapi dengan sistem seleksi berbasis popularitas, ulasan pengguna, atau rekomendasi ahli. Dengan konten yang berkualitas, performance CVR website my best mencapai 21.71%.

Ciri khas jenis konten recommendation

Konten recommendation berisi daftar produk pilihan terbaik dalam kategori tertentu, lengkap dengan alasan rekomendasinya. Ciri-cirinya antara lain:

  • Berformat listicle (daftar rekomendasi). Biasanya berjudul menarik seperti “10 Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik 2025” atau “7 Produk Skincare yang Wajib Dicoba”. Pembaca disuguhi beberapa opsi produk unggulan dalam satu tema.
  • Penjelasan singkat per produk. Tiap produk dalam daftar disertai deskripsi singkat: bisa berisi keunggulan utama, spesifikasi penting, kisaran harga, atau alasan kenapa produk tersebut masuk list rekomendasi. Informasinya padat tapi tetap mudah dipahami.
  • Ada elemen kurasi atau expert review. Seringkali konten rekomendasi melibatkan riset atau bahkan pendapat ahli. Misal, “my-best” punya metode pemilihan produk berdasarkan review pakar atau popularitas. Hal ini memberi bobot trust lebih pada daftar yang disusun.
  • Struktur artikel lengkap. Selain list produk, biasanya ada pengantar tentang kategori produk tersebut dan tips memilihnya. Contohnya, sebelum masuk ke “10 Laptop Gaming Terbaik”, ada paragraf yang menjelaskan cara memilih laptop gaming (prosesor, GPU, dll). Ini membuat konten lebih informatif dan bernilai bagi pembaca.
  • Sangat SEO-friendly untuk pencarian organik. Banyak orang mencari “terbaik” + “[kategori]” + “[tahun]” di Google saat butuh rekomendasi. Konten recommendation yang menggunakan format itu cenderung mendapatkan traffic tinggi dan audiens yang siap membeli, sehingga conversion rate bisa tinggi (seperti contoh my-best dengan CVR >21% tadi).

Tips optimasi jenis konten recommendation

Untuk memaksimalkan performa konten rekomendasi kamu, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Pilih produk yang relevan dan terpercaya. Pastikan item yang kamu rekomendasikan adalah produk berkualitas, populer, atau setidaknya memiliki ulasan positif. Rekomendasi yang “nggak nyambung” atau produk kurang dikenal bisa membuat pembaca ragu dan meninggalkan halaman.
  • Update daftar secara berkala. Produk terbaik tahun 2022 mungkin sudah tergantikan di 2025. Jadi, rutinlah memperbarui konten rekomendasi kamu (misal setiap 6 bulan atau tiap ada produk baru yang hype) supaya info yang kamu berikan tetap aktual. Pembaca akan menganggap situs kamu up-to-date dan lebih percaya untuk mengikuti link afiliasi yang kamu sediakan.
  • Cantumkan alasan di balik tiap rekomendasi. Jangan sekadar membuat list, tapi jelaskan kenapa produk itu masuk rekomendasi. Apakah karena harganya paling value for money? Fitur paling canggih? Atau paling cocok untuk pemula? Penjelasan ini akan meyakinkan pembaca bahwa kamu memilih produk secara objektif, bukan asal semat.
  • Optimalkan judul dan heading dengan keyword populer. Gunakan kata kunci “terbaik” + kategori + tahun dalam judul (contoh: Terbaru 2025 atau Terbaik 2025). Ini membantu SEO. Tapi ingat untuk memperbarui tahun di konten dan meta ketika masuk tahun baru agar halaman kamu tetap relevan di hasil pencarian.
  • Sediakan link affiliate di setiap rekomendasi. Idealnya, setiap produk yang disebut punya tombol atau link “Lihat Produk”/“Cek Harga” yang menonjol. Dengan begitu, ketika pembaca tertarik pada salah satu rekomendasi, mereka bisa langsung klik melalui link kamu tanpa kebingungan mencari di tempat lain. Hal ini menggiring pembelian lebih cepat dan meningkatkan konversi.

Baca juga: 3 Cara Pasang Link Affiliate di Blog yang Meningkatkan CTR

Jenis konten Voucher

Pengunjung cuponation.co.id dari kalangan pencari diskon, usia 18–40 tahun, mayoritas pengguna aktif e-commerce yang terbiasa belanja online di Shopee, Tokopedia, Lazada, dan marketplace lainnya. Konten voucher dari website cuponation.co.id dapat menghasilkan CVR sebesar 3.86%.

Ciri khas jenis konten voucher

Konten voucher berfokus pada kode promo atau kupon diskon yang dapat digunakan audiens untuk berbelanja hemat. Ciri-ciri khasnya antara lain:

  • Berisi kumpulan kode voucher dari berbagai merchant. Misalnya kode diskon e-commerce (Shopee, Lazada, Tokopedia), promo bank (cashback kartu kredit), atau voucher layanan lain. Semua dikumpulkan di satu tempat agar pengunjung mudah mencari kode yang dibutuhkan.
  • Diorganisir per kategori atau toko. Situs voucher biasanya menyediakan navigasi berdasarkan merek/toko (contoh: Promo Shopee, Kode Voucher Zalora). Pengguna bisa klik nama toko yang diinginkan dan melihat deretan promo yang tersedia untuk toko tersebut.
  • Informasi singkat namun penting. Setiap voucher disajikan dengan detail minimal: besaran diskon atau cashback (misal “Diskon 50% s/d Rp100rb”), kode kupon (kombinasi huruf/angka), masa berlaku, dan syarat-singkat (misal “min. belanja Rp500rb”). Ini membantu pengguna cepat paham nilai promonya.
  • Sangat dinamis dan cepat berubah. Karena voucher ada masa berlakunya, konten jenis ini harus selalu update. Voucher yang sudah expired biasanya diarsipkan atau diberi tanda kadaluarsa. Halaman voucher diupdate harian atau mingguan dengan promo terbaru supaya pengunjung selalu mendapatkan kode yang valid.
  • Fokus pada user action cepat. Umumnya, situs voucher didesain agar pengguna langsung klik salin kode & kunjungi toko. Begitu mereka dapat kode, mereka diarahkan ke merchant melalui link affiliate. Jadi, tampilannya sederhana, tidak banyak narasi panjang – yang penting pengguna segera menemukan kode yang dicari dan tertarik menggunakannya.

Tips optimasi jenis konten voucher

Jika kamu mengelola konten voucher atau kupon, berikut tips agar kinerjanya lebih optimal:

  • Rajin perbarui dan verifikasi kode. Pastikan setiap kode promo yang terpajang masih berlaku. Coba lakukan pengecekan rutin atau bekerjasama dengan affiliate manager/merchant untuk mendapat info terkini. Pengguna yang mendapati kode tidak bekerja kemungkinan besar akan kapok datang kembali. Sebaliknya, kalau mereka selalu menemukan kode yang valid, mereka akan loyal mengunjungi situs kamu tiap kali butuh diskon.
  • Utamakan promo terbaik di halaman depan. Tampilkan voucher dengan diskon paling besar atau penawaran paling populer di posisi paling terlihat. Misalnya, promo 11.11 atau Harbolnas diberi banner khusus. Ini menarik perhatian pengunjung sejak awal dan membuat mereka tertarik menggali lebih lanjut.
  • Gunakan reminder urgensi. Kamu bisa menandai voucher yang hampir habis masa berlakunya dengan label seperti “Hanya hari ini!” atau “Expire besok”. Sedikit FOMO (fear of missing out) efektif mendorong pengunjung segera menggunakan kode tersebut, yang berarti segera meng-klik link affiliate kamu sebelum terlambat.
  • Optimalkan SEO untuk pencarian kupon. Banyak orang mencari “kode promo [nama toko] [bulan/tahun]”. Buatlah halaman yang teroptimasi dengan kata kunci tersebut. Misal, halaman “Kode Voucher Blibli Terbaru 2025” atau blog post berjudul “Kumpulan Kode Promo E-commerce X Bulan Ini”. Konten yang ramah mesin pencari akan mendatangkan traffic potensial tinggi ke situs voucher kamu.
  • Permudah interaksi pengguna. Implementasikan tombol “Salin Kode” dan “Ke Toko” yang jelas dan fungsional. Idealnya, sekali klik pada tombol, kode otomatis tercopy dan tab baru terbuka menuju situs merchant via affiliate link. Semakin sederhana prosesnya, semakin besar peluang pengguna akan melakukan transaksi, yang artinya konversi untuk kamu.

Jenis konten Cashback

ShopBack adalah contoh sukses publisher affiliate yang menggabungkan konten informatif + insentif finansial (cashback) untuk mendorong konversi. Strategi mereka cocok ditiru oleh publisher yang ingin membangun komunitas pembeli cerdas dan mendatangkan trafik berulang.

Ciri khas jenis konten Cashback

Konten cashback berorientasi pada memberikan insentif uang kembali kepada pengguna setelah berbelanja melalui link afiliasi. Berikut ciri-ciri utamanya:

  • Menawarkan pengembalian uang (cashback) dari transaksi. Misalnya, situs menyediakan list merchant dengan persentase cashback tertentu: “Belanja di Toko X cashback 5%”. Artinya, jika pengunjung klik link affiliate dan berbelanja, mereka akan mendapatkan 5% dari nilai belanja dikembalikan (biasanya dalam bentuk saldo/point).
  • Butuh mekanisme akun anggota. Umumnya pengguna harus mendaftar dan login agar cashback bisa dilacak dan dikreditkan ke akun mereka. Karena itu, konten cashback seringkali terintegrasi dengan sistem membership. Ada dashboard yang menampilkan saldo cashback yang terkumpul, riwayat transaksi, dll.
  • Menonjolkan keuntungan berhemat. Berbeda dengan konten review/rekomendasi yang fokus pada produk, konten cashback fokus pada nilai lebih berupa uang yang dihemat. Halaman utamanya mungkin berupa daftar toko dengan cashback terbesar atau promo cashback khusus. Contohnya, “Double Cashback di Marketplace X Minggu Ini” untuk menarik pengguna belanja lewat link tersebut.
  • Kadang dikombinasikan dengan fitur perbandingan harga atau kupon.
  • Conversion rate cenderung lebih rendah di awal, karena mengajak pengguna melewati langkah tambahan (mendaftar, lalu berbelanja). Namun, loyalitas pengguna cashback bisa tinggi. Sekali mereka terbiasa dan percaya pada platform cashback kamu, mereka akan konsisten lewat platform tersebut tiap kali belanja, sehingga dalam jangka panjang kontribusi konversinya signifikan.

Tips optimasi jenis konten Cashback

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan efektivitas konten cashback yang kamu kelola:

  • Edukasi mekanisme dengan jelas. Banyak orang awam belum paham cara kerja cashback. Sediakan penjelasan singkat di website kamu tentang “cara kerja” dan “cara klaim” cashback. Misalnya di FAQ atau pop-up tutorial saat user baru daftar. Jika pengguna mengerti prosedurnya dan terlihat mudah, mereka lebih mungkin mencoba bertransaksi melalui link kamu.
  • Tampilkan promo cashback menarik di halaman depan. Contoh: highlight merchant yang menawarkan cashback paling besar atau event spesial (cashback 2x lipat di periode tertentu). Ini dapat memancing pengunjung untuk langsung mengeksplor dan mendaftar. Gunakan kata-kata persuasif seperti “Dapatkan hingga Rp100.000 cashback!” untuk meningkatkan ketertarikan.
  • Berikan bonus pendaftaran atau referral. Salah satu trik umum, berikan insentif bagi pengguna baru (misal bonus saldo Rp20.000 setelah transaksi pertama). Hal ini mendorong lebih banyak orang mendaftar melalui link kamu dan melakukan pembelian awal. Program referral (ajak teman) juga bisa meningkatkan pertumbuhan pengguna secara eksponensial, yang ujungnya meningkatkan transaksi affiliate.
  • Permudah navigasi dan pencarian toko. Pastikan situs cashback kamu memiliki fitur pencarian atau filter yang user-friendly. Pengguna biasanya datang dengan tujuan spesifik (“ada cashback di Tokopedia nggak ya?”); jika mereka bisa dengan cepat menemukan toko yang diinginkan dan melihat infonya, kemungkinan mereka akan lanjut berbelanja melalui platform kamu.
  • Bangun kepercayaan dengan bukti nyata. Tampilkan testimoni atau bukti pembayaran cashback kepada pengguna-pengguna kamu. Misal, screenshot pencairan dana, atau cerita sukses “telah hemat Rp X dengan situs Y”. Semakin yakin orang bahwa platform kamu terbukti membayar, semakin mereka mau rutin menggunakan link kamu saat belanja, sehingga conversion rate pun meningkat seiring waktu.

Jenis konten promo & diskon (Deals/Discount Page)

hemat.id Sangat aktif dalam update informasi promo harian. Situs ini memiliki audiens loyal yang rutin mengecek penawaran terbaru. Jenis konten promo dan diskon dari hemat.id dapat menghaslkan CVR sebesar 0.77%.

Ciri khas jenis konten promo & diskon (Deals/Discount Page)

Konten promo & diskon (deals page) menyajikan informasi berbagai penawaran promo yang sedang berlangsung dari beragam sumber. Ciri-ciri khasnya meliputi:

  • Kumpulan promo multi-sumber. Dalam satu halaman, pengunjung bisa menemukan banyak penawaran sekaligus: promo e-commerce online, diskon di toko retail offline, flash sale produk tertentu, hingga promo bank atau layanan (misal gratis ongkir, potongan tagihan, dll). Ibaratnya seperti katalog semua diskon yang ada.
  • Dikelompokkan berdasarkan kategori atau retailer. Misalnya pada hemat.id, pengguna dapat memilih kategori Promo Makanan Resto (berisi promo KFC, McD, dll) atau Promo Retailer seperti Alfamart vs Indomaret. Pengelompokan ini memudahkan pengguna menyaring info sesuai minat (karena tidak semua orang tertarik pada semua jenis promo).
  • Informasi padat dan mudah dipindai. Setiap listing promo biasanya mencantumkan nama promo/event, periode berlaku, dan highlight penawarannya (contoh: “Diskon 30% semua item”, “Beli 1 Gratis 1”). Beberapa situs bahkan menampilkan gambar flyer atau banner promo tersebut untuk menarik perhatian visual.
  • Sering di-update dan dibatasi waktu. Karena sifatnya berbasis event (misal promo Harbolnas, diskon akhir tahun, weekend sale), konten deals page cepat basi jika tidak diupdate. Ciri khasnya, ada tanggal atau label “Promo Minggu Ini” dan semacamnya. Admin situs harus rajin menghapus promo yang sudah lewat dan menambahkan yang terbaru, bahkan setiap hari ada pembaruan.
  • Tujuan utamanya mendatangkan repeat visitor. Orang yang suka berburu diskon akan cenderung kembali lagi ke situs deals page favoritnya untuk cek update promo terbaru. Jadi konten jenis ini cenderung berusaha membangun komunitas atau kebiasaan di pengguna (contoh: menyediakan newsletter atau grup WhatsApp/Telegram untuk share info promo setiap hari kepada anggota, sebagaimana yang dilakukan hemat.id).

Tips optimasi jenis konten promo & diskon (Deals/Discount Page)

Agar halaman promo & diskon yang kamu kelola dapat menarik banyak pengunjung dan menghasilkan konversi, coba terapkan beberapa tips berikut:

  • Buat kalender promo besar. Susun kalender berisi event promo tahunan (Harbolnas 11.11, 12.12, Ramadan sale, Year-End Sale, dll) serta promo rutin (JSM: Jumat Sabtu Minggu supermarket, promo gajian akhir bulan). Dengan persiapan ini, kamu bisa antisipasi membuat konten menjelang event tersebut dan tidak ketinggalan momen.
  • Cepat dan sigap update info. Usahakan menjadi yang terdepan dalam mengabarkan promo baru. Bisa dengan cara memantau pengumuman resmi brand/merchant, subscribe newsletter merchant, atau kerja sama dengan mereka. Semakin awal info di-posting, semakin banyak orang akan mengandalkan situs kamu sebagai referensi utama promo.
  • Tampilkan info sejelas mungkin. Untuk setiap promo, cantumkan detail penting: periode promo, lokasi (jika offline atau regional), mekanisme (perlu kupon atau otomatis?), dan syarat utama (misal “diskon 50% max Rp100rb dengan kartu kredit X”). Jika ada link khusus atau kode, sertakan dengan jelas. Informasi yang lengkap mengurangi keraguan pengguna dan meningkatkan peluang mereka klik link affiliate yang disediakan.
  • Gunakan kategori dan tag yang terstruktur. Pastikan website kamu memungkinkan pengguna memilah promo berdasarkan kategori minat. Misal tag #elektronik, #fashion, #travel, atau berdasarkan nama toko. Dengan navigasi yang rapi, pengguna akan betah menjelajah lebih lama dan kemungkinan menemukan promo yang membuat mereka tertarik belanja (lewat link kamu).
  • Libatkan komunitas atau channel notifikasi. Tingkatkan engagement dengan mengajak pengguna subscribe update promo. Bisa lewat newsletter email, push notification browser, atau group chat komunitas (seperti contoh WAG di hemat.id). Dengan begitu, setiap ada promo baru, mereka langsung tahu dan berkunjung melalui tautan yang kamu berikan. Traffic berulang seperti ini sangat berharga dan bisa mendongkrak konversi secara konsisten.
  • Optimalkan pencarian dengan keyword event. Pastikan halaman kamu terindeks baik di Google untuk kata kunci terkait promo, misalnya “promo supermarket minggu ini”, “diskon smartphone April 2025”, atau “promo tiket pesawat murah”. Menggunakan judul artikel atau header sesuai kata kunci tersebut akan membantu orang menemukan konten kamu saat mencari deals, sehingga potensi konversinya pun meningkat.

Sudah siap memonetisasi blog/website kamu dengan affiliate marketing? Semua jenis konten di atas bisa kamu coba terapkan sesuai gaya dan audiens kamu. Kunci suksesnya adalah konsisten menyediakan konten berkualitas yang memberi nilai tambah bagi pembaca – entah itu berupa info perbandingan jujur, review mendalam, rekomendasi terpercaya, atau sekadar kode diskon yang berguna. Jika pembaca merasa terbantu, mereka tak ragu untuk melakukan aksi melalui konten kamu (klik link dan belanja), dan di situlah kamu mendapatkan komisi.

Jangan ragu untuk bergabung sebagai publisher Accesstrade dan mulai menjalankan campaign affiliate kamu. Accesstrade adalah platform affiliate marketing terkemuka yang menghubungkan kamu dengan banyak advertiser dari berbagai industri (e-commerce, travel, finansial, dan lain-lain). Dengan bergabung, kamu akan mendapatkan akses ke ratusan program affiliate yang bisa dipilih sesuai niche kamu, lengkap dengan support tools dan tim support berpengalaman. Yuk, daftar Accesstrade sekarang – monetisasi konten kamu dan raih penghasilan tambahan dari blog/website kamu! Selamat mencoba dan semoga sukses menjalankan berbagai jenis konten affiliate marketing di atas!

.
Prima Hidayat
Affiliate Specialist
Aktif melakukan A/B testing dan study case untuk menemukan strategi efektif dalam menghasilkan konversi yang tinggi dan stabil dari campaign affiliate marketing.
Artikel Terkait