Desain Nggak Perlu Ribet: Trik Bikin Konten Affiliate Terlihat Lebih Personal dan Menjual

Desain Nggak Perlu Ribet: Trik Bikin Konten Affiliate Terlihat Lebih Personal dan Menjual

Admin
guidelines affiliate Nov 05, 2025
SHARE ON
1763460630_3-trik-bikin-konten-affiliate-terlihat-lebih-personal-dan-menjual.jpg

Bukan Desainer? Tenang, kamu tetap bisa bikin konten yang nendang banyak affiliator berhenti di satu kalimat ini: “Aku nggak jago desain.” Akhirnya konten nggak jadi-jadi, atau kalau pun jadi, bentuknya seperti poster promo yang kaku dan berasa iklan korporat.

Padahal untuk konten affiliate, terutama yang ingin terasa seperti rekomendasi teman, tujuannya bukan bikin feed estetik, tapi bikin orang:

  1. Berhenti scroll,
  2. Ngerasa, “Eh ini gue banget,”
  3. Paham manfaat produk,
  4. Dan akhirnya mau klik link affiliate.

Di artikel lain di Accesstrade, kamu mungkin sudah belajar soal personal branding dan riset konten:

Nah, artikel ini sengaja kamu akan fokus ke trik desain visual yang nggak ribet, yang bisa kamu pakai meski cuma modal HP dan Canva. Yuk, kita bahas!

“Personal” Bukan Berarti Estetik, dan Estetik Nggak Selalu Personal

Konten yang personal itu yang seperti apa sih? Apakah yang estetik? Ini miskonsepsi yang sering bikin orang capek membuat desain. Secara pengertian, konten estetik merupakan konten yang rapi, seragam, indah, enak dipandang dan warnanya cantik. Sedangkan konten yang personal itu akan terasa dekat, kayak ngobrol di chat, pakai foto real, kadang tidak sempurna tapi jujur. Untuk affiliate, konten estetik engga menjamin efektif, sebaliknya konten yang personal biasanya lebih konversi karena orang merasa “Ini orang beneran pakai, bukan cuma visual iklan yang terlalu dipoles.”

Lebih spesifik lagi, konten personal untuk affiliate biasanya punya ciri:

  • Punya konteks cerita: kamu jelaskan dulu situasi kamu (kerja, ngurus anak, ngatur keuangan, dll.), baru masuk ke produk.
  • Ada pengalaman pribadi: kamu ceritakan apa yang kamu rasakan sebelum dan sesudah pakai produk/jasa.
  • Bahasa yang dipakai sehari-hari, bukan bahasa brosur.
  • Jujur soal plus–minus: kamu bisa bilang, “ini nggak instan ya” atau “ini lebih cocok buat yang…”.
  • Transparan bahwa ini link affiliate, tanpa mengurangi kejujuran review.

Jadi, target kita di sini bukan feed super aesthetic ala brand besar, tapi:

  • Konten yang mudah dibuat ulang,
  • Kelihatan manusiawi,
  • Audiens paham kenapa kamu merekomendasikan produk itu,
  • Dan bisa mengantar orang dari ‘penasaran’ ke ‘klik link’.

Desain Sederhana, Konversi Jelas

Prinsip utama desain untuk konten affiliate adalah desain yang sederhana. Sederhana di sini bukan berarti asal dan minimalist, tapi justru efektif: jelas, mudah dibuat, dan mendorong orang untuk ambil tindakan. Fokus kita bukan lagi memilih warna atau font paling keren, tapi memastikan desainmu benar-benar membantu orang paham apa yang ingin kamu sampaikan. Desain adalah media untuk mengarahkan perhatian, membangun trust, dan mempermudah orang mengambil keputusan, bukan sekadar pemanis visual di feed. Kalau cara pandang ini sudah pas, setiap elemen visual yang kamu pakai akan terasa lebih fungsional, bukan hanya dekoratif.

Sebelum mikirin bentuk desain atau format konten, ada 3 hal yang perlu kamu perhatikan:

  1. Sederhana untuk kamu kerjakan
    Kalau desainnya bikin kamu stres tiap mau posting, percayalah ini tidak akan sustainable. Tentukan desain yang membuat kamu mudah untuk membuat dan mudah di kreasikan. Kamu bisa cari format yang bisa kamu pakai berulang-ulang.

  2. Mudah dipahami dalam 3 detik
    Audience di TikTok/Instagram tidak banyak waktu untuk baca teks panjang di visual. Headline, gambar, dan alur harus terbaca dengan cepat.

  3. Selalu ada arah ke aksi (CTA)
    Setiap desain harus menjawab: “Setelah melihat konten ini, orang idealnya ngapain?” — baca caption, klik link, save, atau DM.

Semua trik di bawah akan selalu dihubungkan dengan dampaknya ke konversi.

Gaya Desain Konten yang Simpel Tapi Efektif untuk Affiliate

Kamu nggak perlu Canva premium atau Adobe buat bikin konten affiliate yang menjual. Fokusnya bukan di tools canggih, tapi di bagaimana kamu mengemas pesan supaya terasa dekat dengan audiens, seperti ngobrol ke teman.

Beberapa gaya visual yang simpel tapi efektif untuk konten affiliate:

  • Narasi teks (story-based) dengan gambar pendukung, bukan poster promo penuh tulisan. Misalnya foto real life + potongan cerita pendek tentang masalah dan bagaimana kamu menemukan solusinya

  • Video POV pakai kamera HP dengan narasi voice-over jujur, yang menunjukkan sudut pandang kamu saat menggunakan produk atau layanan. Nggak perlu setup lighting rumit; yang penting suaranya jelas dan ceritanya nyambung.

 

  • Karousel Instagram dengan urutan masalah → solusi → testimoni, sehingga audiens bisa mengikuti alur pikir kamu secara bertahap: dari rasa relate, ke pemahaman solusi, sampai melihat bukti atau pengalaman setelah memakai produk.

 

Contoh hook slide 1:


 

Dengan tiga pendekatan ini, desain tetap sederhana, tapi fungsi utamanya jalan: membantu audiens memahami konteksmu, percaya pada rekomendasi yang kamu kasih, dan akhirnya lebih siap untuk klik link affiliate.

 

Penutup: Konten yang Menjual Itu Bukan yang Paling Keren, Tapi yang Paling Diterima

 

Pada akhirnya, konten yang terasa autentik dan relevan seperti review jujur, pengalaman nyata, atau user?generated content secara konsisten mencatat konversi lebih tinggi dibanding konten brand yang terlalu dipoles. Angkanya bervariasi, namun banyak studi melaporkan lonjakan konversi hingga puluhan persen ketika orang melihat bukti nyata dari pengguna lain. Artinya, yang paling penting bukan desain yang kompleks, tetapi seberapa jelas manfaat yang mereka terima, seberapa nyata ceritanya, dan seberapa mudah mereka menemukan tombol atau link untuk bertindak.

 

Banyak kreator dan affiliator terjebak di dua ekstrem:

 

  • Teori branding yang terlalu berat, atau
  • Desain estetik yang butuh waktu dan skill tinggi.

 

Padahal, dalam konteks affiliate di Accesstrade, yang paling penting adalah kontenmu terasa seperti rekomendasi teman: jujur, sederhana, dan jelas arahnya.

 

Desain nggak perlu ribet. Yang kamu butuhkan:

 

  • Format visual yang bisa kamu ulang,
  • Cara bercerita yang dekat dengan keseharian,
  • Serta ajakan halus yang mengantar orang ke link affiliate.

 

Kalau fondasi ini kuat, setiap klik ke link affiliate bukan lagi kebetulan, tapi hasil dari strategi yang sengaja kamu bangun.

 

Saatnya mulai, bukan menunggu desain sempurna.

.
Muhammad Harist
Affiliate Specialist
Muhammad Harist telah menjadi SEO Specialist di Accesstrade selama 1 Tahun. Spesialisasinya adalah di Research & Development, Project Management serta Data Analytics. Selain itu, dia memfokuskan pekerjaannya untuk melakukan A/B testing dan membuat study case menghasilkan konversi yang tinggi dan stabil dari campaign affiliate marketing.
Artikel Terkait