Landing Page: Kunci Publisher Affiliate Tingkatkan Konversi

Kamu mungkin sering dengar istilah landing page, khususnya di affiliate marketing atau strategi iklan digital sebagai salah satu cara tingkatkan konversi. Lantas, apa itu landing page?
Mengisi formulir, membeli produk, atau sekedar klik link afiliasi adalah contoh dari tujuan landing page. Memahami dan menggunakan landing page secara efektif bisa jadi pembeda antara konten yang hanya dilihat dan konten yang menghasilkan cuan atau konversi. Jika kamu ingin menjadi publisher sukses, simak artikel berikut ini.
Apa Itu Landing Page?
Landing page adalah halaman mandiri di website yang memiliki satu fokus, yaitu mengarahkan pengunjung melakukan aksi spesifik. Berbeda dari homepage yang bersifat umum, landing page dibuat untuk kampanye tertentu dan hanya punya satu tujuan utama.
Sebagai contoh, jika kamu sedang mempromosikan produk kecantikan melalui TikTok, kamu bisa arahkan audiens ke landing page yang menjelaskan manfaat produk tersebut, lengkap dengan tombol call-to-action (CTA) yang mengajak mereka membeli atau klik link afiliasi.
Landing page dirancang agar users atau calon pembeli/konsumen menjadi lebih fokus terhadap produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan kamu. Apa saja fungsi landing page dalam affiliate marketing?
Fungsi Landing Page dalam Affiliate Marketing
Dalam affiliate marketing, landing page berperan sebagai penghubung antara konten kamu dengan aksi pengunjung. Tujuan pembuatan dari landing page tentu saja konversi, baik dalam bentuk data (leads) atau revenue (penjualan). Beberapa manfaat utama landing page, seperti:
- Menyampaikan informasi dengan struktur yang terfokus dan to the point.
- Meningkatkan kepercayaan dengan testimoni, bukti sosial, dan visual produk.
- Mempermudah tracking performa campaign.
Misalnya, kamu mengunggah konten review produk di TikTok. Daripada langsung arahkan audiens ke marketplace, kamu bisa buat landing page yang mengedukasi dan membujuk mereka sebelum akhirnya klik link affiliate kamu. Lantas, apa perbedaan landing page dengan homepage?
Perbedaan Landing Page dan Homepage
Masih banyak yang mengira landing page itu sama dengan homepage. Padahal, keduanya punya tujuan yang sangat berbeda:
|
Aspek |
Homepage |
Landing Page |
|
Tujuan |
Informasi umum dan navigasi |
Arahkan ke satu aksi spesifik |
|
Struktur |
Banyak menu dan tautan |
Fokus, minimal distraksi |
|
Penggunaan |
Halaman utama website |
Kampanye spesifik (ads, affiliate, dll) |
Apakah kamu sudah memahami bagian dari homepage dan landing page? Jika kamu sudah memahami perbedaan ini, maka kamu bisa menentukan jenis landing page yang kamu butuhkan untuk meningkatkan konversi.
Jenis-Jenis Landing Page
Agar landing page yang kamu buat bisa memberikan hasil, maka penting untuk memahami tujuan campaign kamu, sehingga jenis landing page menjadi relevan.
Ada beberapa jenis landing page yang bisa kamu sesuaikan dengan strategi kamu:
- Click-Through Page: Halaman transisi sebelum checkout atau marketplace.
- Lead Generation Page: Bertujuan mengumpulkan data pengunjung seperti email atau nomor WhatsApp.
- Squeeze Page: Halaman super singkat yang fokus pada satu konversi cepat.
- Thank You Page: Halaman yang muncul setelah pengunjung melakukan aksi (misalnya download e-book).
Unsur Wajib dalam Landing Page yang Efektif
Landing page kamu nggak akan maksimal kalau asal jadi. Berikut elemen yang wajib kamu siapkan:
1. Judul yang Kuat dan Relevan
Harus bisa langsung menarik perhatian dan sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Misalnya dari landing page Accesstrade yang menggunakan judul “Maksimalkan Keuntungan dari Traffic Anda”.
Judul yang dipilih relevan dengan target users yaitu publisher, dengan pain point adalah ‘memaksimalkan keuntungan dari traffic’. Memahami users atau calon pembeli akan membantu kamu untuk menentukan judul yang kuat dan relevan.
2. Copywriting yang Persuasif
Selain kuat dan relevan, gunakan copywriting yang persuasif dimana dapat membujuk users untuk melakukan tujuan kamu, seperti mengisi formulir, membeli produk, dan lainnya.
Jika kamu menjadi salah satu affiliate untuk produk skincare, gunakan bahasa yang menunjukkan manfaat. Contoh: “Hilangkan jerawat dalam 7 hari” lebih menarik daripada “Mengandung salicylic acid”.
3. Call to Action (CTA) yang Jelas
Setelah itu, gunakan call to action untuk mendorong pengguna untuk melakukan tindakan spesifik, seperti “Gabung Sekarang”, “Dapatkan Sekarang” atau “Coba Gratis”.
4. Visual yang Menarik
Tampilkan gambar atau video yang menunjukkan produk atau manfaatnya. Perhatikan hook jika kamu menggunakan media video, dan gambar yang memvisualisasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
Simak Tips Membuat Video Review di TikTok untuk ide visual yang menarik.
5. Social Proof
Terakhir, kamu perlu memastikan kinerja dari pre-landing page yang dibuat dengan meminta feedback orang lain, selain itu setelah landing page tersebut terbit atau publish, validasi hasil bisa dilakukan melalui testimoni, rating, atau jumlah pengguna bisa meningkatkan kredibilitas dan trust.
Kesalahan Umum Saat Membuat Landing Page
Kamu perlu hati-hati karena banyak pemula yang gagal karena hal sepele:
- Terlalu banyak elemen dan informasi.
- CTA tidak terlihat jelas atau tidak menonjol.
- Tidak mobile-friendly.
- Formulir terlalu panjang dan rumit.
Ingat, landing page yang baik itu singkat, jelas, dan langsung ke tujuan.
Simulasi Penggunaan Landing Page
Bayangkan kamu seorang creator yang fokus pada niche skincare. Kamu membuat konten review serum wajah, lalu mengarahkan audiens ke link bio. Tapi alih-alih langsung ke marketplace, kamu bawa mereka ke landing page.
Isi halaman bisa meliputi:
- Gambar close-up hasil pemakaian produk.
- Penjelasan manfaat dan cara pakai.
- Testimoni pengguna.
- Tombol CTA: “Beli via Shopee Affiliate” atau “Lihat Produk Sekarang”.
Flow ini tidak hanya meningkatkan konversi, tapi juga memperkuat personal branding kamu sebagai affiliator yang serius.
Untuk memperkuat teknik ini, kamu bisa pelajari Cara Membuat Review Produk Kecantikan dan Cara Menulis Review Produk untuk Affiliate Marketing.
Tools Gratis untuk Bikin Landing Page
Kamu bisa mulai tanpa harus investasi besar. Coba beberapa tools ini:
- Canva: Banyak template visual dan mudah digunakan.
- Carrd.co: Simpel, cepat, dan cocok untuk pemula.
- Mailchimp: Bisa bikin landing page sekaligus email marketing.
- Notion + Super: Buat kamu yang suka minimalis dan rapi.
Kalau kamu udah sampai di sini, berarti kamu serius ingin berkembang. Sekarang waktunya take action!
Daftar jadi publisher dan mulai belajar cara memaksimalkan konten kamu. Kamu bisa mulai dari yang simpel seperti Cara Monetisasi TikTok, lalu arahkan traffic-mu ke landing page yang sudah kamu siapkan.
.