Sejarah Twitter dari Awal Hingga Jadi Favorit Orang Popluler

Sejarah Twitter dari Awal Hingga Jadi Favorit Orang Popluler

Admin
others Jan 06, 2021
SHARE ON
1688523151_sejarah-twitter-dari-awal-hingga-jadi-favorit-orang-popluler-1.jpg

Selain digunakan untuk mencari atau menyebarkan informasi, internet juga memiliki banyak fungsi  lainnya, seperti salah satunya adalah sebagai media komunikasi. Ada banyak orang yang dapat berkomunikasi dengan orang yang berada puluhan atau bahkan ribuan mil jaraknya secara mudah, cepat dan nyaman. Hal tersebut dikarenakan ada platform-platform komunikasi yang bermunculan seiring dengan semakin majunya dunia digital dan internet.

Salah satu platform media sosial yang memiliki banyak pengguna adalah Twitter. Twitter merupakan bentuk komunikasi yang benar-benar baru di internet karena konsepnya menggabungkan antara blog, pengiriman pesan teks menggunakan media seluler serta pesan singkat via IM. Oleh karena itu, tidak heran kenapa Twitter juga dikenal dengan situs micro-blogging walaupun secara fundamental berbeda dengan konsep blog pada umumnya.

Tentunya kurang menarik apabila Anda sebagai pengguna Twitter akan tetapi tidak mengetahui sejarah dari situs jejaring sosial berlogo burung biru tersebut. Untuk mengetahuinya, berikut ini adalah ulasan singkatnya.

Memang ada banyak versi di internet yang beredar sekarang ini dengan menyebutkan bahwa Twitter bermula dari gagasan Evan Williams dan Noah Glass, tapi ada pula yang mengatakan bahwa konsep awalnya adalah berasal dari Jack Dorsey. Ya, semuanya benar karena mereka semua memang adalah pencipta Twitter.

Awal sejarah dari jejaring sosial satu ini bermula ketika Jack Patrick Dorsey atau Jack Dorsey yang waktu itu masih berusia 14 tahun mulai menyukai dunia dispatching. Bahkan di usianya yang masih sangat muda, dia berhasil menciptakan software dispatch logistik yang kemudian digunakan oleh perusahaan taksi.

Keingintahuan dan ketertarikannya pada dunia software dan dispatching membuat Dorsey muda bercita-cita mendirikan sebuah firma kecil-kecilan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, yang bergerak dalam pembuatan software khusus agar dapat menciptakan sistem dispatch yang berguna bagi banyak orang.

Sayangnya, ketika keinginan dan harapannya cukup tinggi, di tempatnya tersebut kurang memadai karena memang St.Louis adalah sebuah kota kecil dan kurang begitu terkenal dan berkembang. Selama bertahun-tahun, Dorsey hanya dapat memendam keinginannya tersebut dalam hati sembari membuat project kecil-kecilan atau juga menciptakan software dan mengutak-atik sistem dispatch yang berfungsi untuk mempermudah pengiriman sesuatu dari satu tempat ke tempat lain dengan seksama dan efisien.

Pada tahun 1995, Dorsey berhasil diterima di University of Missouri-Rolla. Di sana, Dorsey hanya bertahan selama 2 tahun saja dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke New York University (NYU) pada tahun 1997. Sayangnya, pada tahun 1999, Dorsey harus drop out karena suatu hal. Dan dari sinilah semua berawal. Sesaat sebelum dikeluarkan dari NYU, Dorsey sempat membuat konsep dasar Twitter yang waktu itu dia namakan Status.

Ide dari konsep tersebut bermula saat Dorsey melihat status pesan di AOL Instant Messaging dan kemudian dalam otaknya muncul pertanyaan, “Apa jadinya jika ada layanan untuk memunculkan status tersebut dan dapat dilihat banyak orang?” Dorsey juga mulai berangan-angan bahwa apabila status tersebut dapat dibaca teman atau saudara, maka mereka akan tahu apa yang sedang kita lakukan pada saat itu. Kemudian Dorsey mulai membuat draft dari konsep tersebut yang diharapkannya dapat terwujud menjadi nyata di kemudian hari.

Pada pertengahan tahun 1999 sampai 2000, Dorsey kemudian bekerja di sebuah perusahaan pengiriman berskala besar di Manhattan. Pada saat itu, beberapa web berbasis komunitas yang dapat digunakan untuk mengirim pesan dan juga menuliskan status mulai populer. Selain AOL IM, 2 web berbasis komunitas yang melejit saat itu adalah LiveJournal dan FrontPage diaries.

Usai dari Manhattan, Dorsey pindah ke California dan kemudian ke Oakland untuk mencari kesempatan yang lebih menantang dan menguntungkan. Suatu hari, di sebuah warung kopi, Dorsey melihat Evan Williams (pendiri Blogger yang kemudian diakuisisi Google) berjalan melewatinya. Dorsey kemudian mengenali selebriti kecil dari Silicon Valley tersebut dan tertarik untuk ikut bekerja di Odeo, perusahaan yang didirikan oleh Williams.

Setelah melakukan banyak cara, akhirnya Dorsey menemukan email Williams dan mengiriminya email untuk menanyakan apakah Odeo membuka lowongan pekerjaan. Pada waktu itu, memang Odeo sedang kekurangan personel dan akhirnya Williams dan pendiri Odeo lainnya, Noah Glass, sepakat untuk merekrut Dorsey.

Odeo sendiri merupakan startup baru yang didirikan Williams dan Glass di apartemennya. Pada waktu itu, Odeo hanya dikelola oleh 4 orang saja, Williams, Glass, Gabba (istri Williams) dan seorang yang bernama Ray McClure. Setelah mendapatkan pendanaan yang cukup besar dari Charles River Ventures, Odeo kemudian pindah ke sebuah bangunan permanen dan dijadikannya sebagai kantor pusat di South Park, San Francisco.

Kembali ke Dorsey, di Odeo, Dorsey bertugas sebagai web designer dan ada orang baru lainnya yang bernama Blaine Cook. Dia bertugas sebagai teknisi di Odeo. Pada bulan Juli 2005, Odeo mulai menyempurnakan produk mereka, yaitu sebuah platform khusus untuk podcast. Dan pada saat itu, Odeo yang kemudian mengganti namanya menjadi Odeo, Inc., memiliki 14 orang termasuk 2 pendirinya, Williams dan Glass.

Sayangnya, ketika produk platform podcast tersebut mulai sedikit mekar dan dikenal banyak orang, pesaing besar muncul, yaitu Apple dengan iTunes serta iPod generasi pertama. iTunes sendiri merupakan bagian dari iPod yang juga menjadi sebuah platform podcasting.

Sontak saja, produk dari Odeo tersebut langsung layu. Dengan kondisi yang tidak menentu dan banyak karyawannya yang mulai frustasi karena merasa tidak ada masa depan di Odeo, Williams dan Glass beserta salah satu rekan Williams dari Google bernama Christopher “Biz” Stone kemudian justru membuat satu startup baru yang berfungsi sebagai sandbox untuk menampung dan mengembangkan ide-ide baru nantinya bernama Obvious Corporation.

Hanya saja, Odeo tidak serta merta dibubarkan melainkan dari 14 orang tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan hackathons dan menciptakan ide atau konsep baru. Glass yang waktu itu cukup dekat dengan Dorsey memilih untuk bergabung dalam satu kelompok dan meninggalkan Williams untuk bergabung dengan kelompok lainnya.

Dalam kesempatan itu, Dorsey memperkenalkan ide dan konsep yang dia beri nama Stat.us. Konsep yang masih ditulis di sebuah lembar kertas tersebut berisikan banyak hal, mulai dari kolom untuk menuliskan status, tombol untuk mengetahui nama-nama orang yang diizinkan melihat status tersebut sampai dengan pilihan seperti yang ada pada status BlackBerry, seperti “in bed” atau juga “going to park.”

Pada saat itu, Glass sangat tertarik dengan konsep Stat.us tersebut dan melihat bahwa ide tersebut dapat dikembangkan sebagai produk lain dari Odeo. Hanya saja, Glass dan Dorsey masih belum mengumumkan ke semua orang di Odeo terkait dengan hal tersebut.

Baru pada bulan Februari 2006, Glass, Dorsey dan satu orang karyawan kontrak dari Jerman bernama Florian Weber mulai memberitahukan konsep tersebut ke seluruh orang di Odeo. Dijelaskan bahwa sistem dalam Stat.us ini seperti halnya seseorang mengirimkan pesan pendek ke nomor tertentu dan kemudian akan secara otomatis ter-broadcast ke semua teman yang ada dalam daftar.

Dorsey juga menjelaskan bahwa konsepnya ini mirip dengan konsep dispatching routing hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Terlebih lagi, tidak semua orang memiliki perangkat mobile pintar seperti BlackBerry atau PDA yang waktu itu masih tergolong mahal. Oleh karenanya, dengan mengembangkan konsep tersebut dan memakai website sebagai medianya, maka semua orang akan dapat menggunakannya tanpa harus memiliki perangkat mobile cerdas.

Banyak orang tertarik dengan ide tersebut dan memulai brainstorming seharian penuh untuk memikirkan pengembangan konsep itu. Dan akhirnya setelah melakukan serangkaian pengembangan dan ujicoba, tepat pada tanggal 21 Maret 2006, versi pertama berbasis web dari konsep milik Dorsey berhasil diciptakan.

Waktu itu, konsep tersebut tidak lagi dinamakan Stat.us karena banyak yang kurang setuju. Sempat terlontar ide nama “FriendStalker” akan tetapi kemudian ditolak lagi. Dan akhirnya terinspirasi dari Flickr serta 5 karakter kode American SMS, maka semua sepakat menamai produk mereka tersebut dengan nama “twttr.” Bahkan kemudian domain twttr.com rilis dalam versi beta.

Sayangnya, nama twttr sendiri ternyata belum sepenuhnya dianggap tepat. Sembari mengelola serta mengembangkan website tersebut, Dorsey, Williams dan Biz Stone kemudian melakukan brainstorming kembali dengan menuliskan banyak nama-nama pilihan untuk menggantikan twttr. Sempat muncul kata “jitter” akan tetapi tetap dirasa kurang cocok dan tiba-tiba Biz Stone mengatakan bahwa seharusnya nama yang tepat adalah “twitter.”

Biz Stone mengatakan bahwa twitter diambil dari suara alami seekor burung yang sedang berkicau atau berkomunikasi dengan burung lainnya. Dia menambahkan bahwa teknologi tersebut fungsinya untuk berkomunikasi dan komunikasi adalah suatu hal yang alamiah dilakukan semua makhluk hidup termasuk manusia dan burung.

Oleh karenanya, ketika semua sepakat dengan nama tersebut, maka secara otomatis nama twttr berganti menjadi Twitter. Logo Twitter sendiri diciptakan oleh seorang desain grafis freelance bernama Simon Oxley. Warna biru dipilih sebagai representasi warna langit yang cerah dan menandakan hari yang sempurna.

Twitter.com baru lepas dari versi beta dan dirilis ke publik sejak tanggal 15 Juli 2006, namun benar-benar lepas dari Odeo dan berdiri sendiri sebagai sebuah perusahaan pada bulan April 2007.

 

Rizky Setyo
Content Author
Berpengalaman dalam Affiliate Marketing sejak tahun 2017, hingga tahun 2023 sudah menjadi tim support Affiliate Marketing untuk campaign dari lebih dari 100 brand dan lebih 20.000 publisher.
Artikel Terkait