Panduan TikTok Ads: Strategi Iklan Video untuk Konversi Tinggi

TikTok bukan lagi sekadar tempat untuk hiburan, namun peluang emas bagi pelaku bisnis, UMKM, hingga kreator konten untuk menjangkau audiens dengan cepat dan efektif, salah satunya dengan Tiktok Ads.
Dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif di Asia Tenggara dan jutaan di antaranya berasal dari Indonesia, tentu TikTok Ads memungkinkan kamu menjangkau calon pelanggan yang benar-benar relevan.
Bukan hanya soal jumlah tayangan, tapi juga konversi nyata. Jika kamu ingin memaksimalkan potensi penjualan atau membangun loyalitas merek, memahami strategi iklan video TikTok adalah langkah awal yang wajib kamu ambil.
Apa Itu TikTok Ads dan Bagaimana Cara Kerjanya?
TikTok Ads adalah platform iklan berbayar dari TikTok yang memungkinkan kamu menayangkan video promosi secara strategis kepada pengguna. Iklan ini muncul secara alami di feed pengguna (For You Page), membuatnya lebih mudah diterima dibanding iklan konvensional.
Jenis-jenis TikTok Ads:
- In-Feed Ads: Tampil di antara video pengguna lainnya.
- Top View: Muncul saat aplikasi pertama kali dibuka.
- Spark Ads: Promosi dari video yang sudah ada, baik dari akun kamu atau kreator lain.
- Collection Ads: Menampilkan katalog produk langsung dalam aplikasi.
TikTok menggunakan sistem lelang dan algoritma untuk menayangkan iklan ke audiens yang paling sesuai berdasarkan data demografis, minat, hingga perilaku mereka.
Namun dibandingkan dengan campaign lainnya, seperti Google Ads, TikTok Ads memiliki budget campaign yang cukup tinggi dengan minimal 500 ribu per hari. Tentunya, jika kamu ingin menjalankan TikTok Ads, kamu harus memperhatikan ROI atau Return of Investman dari Ads yang kamu jalankan. Baca artikel ini untuk mengetahui ROI lebih lanjut 5 Daftar Metrik untuk KPI Influencer Marketing
Tujuan Kampanye TikTok Ads dan Strategi yang Tepat
Sebelum membuat iklan, kamu perlu menentukan tujuan kampanye. TikTok Ads Manager menyediakan beberapa opsi:
Tabel 1. Kampanye TikTok Ads
|
Tujuan Kampanye |
Strategi Video yang Disarankan |
|
Traffic |
Video teaser singkat dengan link ke website |
|
Conversions |
Testimoni atau review produk dengan CTA jelas |
|
App Install |
Video demonstrasi aplikasi dengan benefit utama |
|
Lead Generation |
Lead magnet (ebook, diskon) dengan formulir |
Menyesuaikan jenis video dengan tujuan kampanye akan membuat iklan kamu lebih fokus dan efektif. Misalnya, jika kamu seorang affiliate di skincare produk maka membuat konten dengan review produk dengan hook pain point audiences, seperti “kulit kusam bikin masalah”, “jerawat bikin minder” di tiga detik pertama akan memudahkan untuk mengumpulkan traffic dan konversi.
Baca juga: Berbagai Cara Mendapatkan Uang Dari Tiktok dengan Upload Video
Rumus Video TikTok yang Menghasilkan Konversi Tinggi
Sukses di TikTok bukan soal siapa yang paling banyak budget, tapi siapa yang paling bisa menarik perhatian dalam 3 detik pertama. Berikut rumus struktur video yang bisa kamu ikuti:
- Hook (0–3 detik): Tarik perhatian dengan pertanyaan atau klaim menarik.
Contoh: “Kulit kamu makin kusam meski udah pakai skincare mahal?” - Problem – Solution (4–8 detik): Tunjukkan masalah dan solusinya.
- Demo / Testimoni (9–13 detik): Perlihatkan hasil atau pengalaman nyata.
- Call-to-Action (14–15 detik): Ajak penonton untuk klik atau beli.
Contoh: “Coba sekarang sebelum kehabisan!”
Dengan memperhatikan rumus diatas, peluang agar Ads kamu memberikan hasil yang signifikan bisa optimal. Selain itu, tidak hanya untuk konten Ads, sebagai affiliator yang ingin mendapatkan konversi secara gratis melalui konten-konten, kamu bisa mengaplikasikan rumus tersebut di konten organik kamu juga dengan video:
- Durasi optimal: 9–15 detik
- Format: Vertikal 9:16, resolusi tinggi
- Gaya: Kasual, relatable, dan mengikuti tren
- Musik: Gunakan audio yang sedang viral
Baca juga: 3 Syarat Mendapatkan Uang dari Tayangan Video di Tiktok
Cara Menentukan Target Audiens yang Tepat
TikTok Ads Manager menyediakan sistem penargetan yang cukup canggih, dan jika kamu memanfaatkannya dengan tepat, kamu bisa menjangkau audiens yang sangat spesifik dengan jenis penargetan:
- Interest Targeting: Berdasarkan minat seperti kecantikan, olahraga, kuliner.
- Behavioral Targeting: Berdasarkan aktivitas seperti klik iklan, like video.
- Custom Audience: Mengunggah database email/nomor HP pelanggan kamu.
- Lookalike Audience: Menargetkan orang dengan karakteristik mirip pelanggan kamu.
Nah, sebagai contoh jika kamu menjual produk skincare maka kamu bisa menargetkan:
- Wanita, 18–35 tahun
- Lokasi: Kota besar di Indonesia
- Minat: Beauty, skincare routine, self-care
Jangan lupakan fitur retargeting, terutama bagi pengguna yang pernah melihat video kamu tapi belum membeli.
Strategi Bidding dan Budgeting TikTok Ads
TikTok menggunakan sistem lelang iklan, dan kamu bisa memilih jenis bidding sesuai dengan tujuan dan budget yang kamu alokasikan. Beberapa jenis pilihan bidding adalah:
- Lowest Cost: Sistem otomatis mencari hasil terbaik tanpa batasan biaya.
- Cost Cap: Menjaga biaya per konversi tetap stabil.
- Bid Cap: Menentukan batas maksimal bid per aksi.
Untuk kamu yang baru mencoba TikTok Ads bisa mulai dengan Lowest Cost selama 3–5 hari untuk mengumpulkan data, lalu optimalkan dengan Cost Cap jika sudah mendapatkan performa stabil.
Baca juga: Mengenal Format Iklan Facebook Ads dan Penerapannya di Affiliate Marketing
Tracking dan Optimasi Ads
Mengira-ngira performa iklan itu seperti bermain dart dengan mata tertutup. Gunakan fitur tracking yang disediakan TikTok untuk mengoptimalkan hasil, yaitu:
- TikTok Pixel: Tracking pengunjung dan konversi di website kamu.
- Event Manager: Mendeteksi aksi penting seperti "Add to Cart", "Purchase", dll.
Dimana kamu bisa menentukan metrik berikut ini untuk menilai iklanmu apakan sudha berjalan dengan baik atau perlu di optimasi.
- CTR (Click-Through Rate): Jika <1%, kemungkinan hook video kamu kurang menarik.
- CVR (Conversion Rate): Cek apakah landing page kamu meyakinkan.
- ROAS (Return on Ad Spend): Apakah iklan kamu benar-benar menghasilkan?
Gunakan data ini untuk mengatur ulang targeting, script video, hingga alokasi budget.
TikTok Ads untuk Affiliate
Misalnya kamu adalah seorang affiliator yang mempromosikan produk serum wajah lokal dengan video berdurasi 13 detik. Kamu berbicara langsung ke kamera, menggunakan gaya casual, dan menyelipkan before-after ringan. Dan hasil yang diperoleh:
- CTR: 3,4%
- Konversi: 4x lebih tinggi dibanding iklan gambar
- Biaya per konversi: Rp7.200
Maka, dapat disimpulkan jika Video personal + durasi pendek + CTA jelas = konversi tinggi.
Nah, kamu sudah pelajari strategi iklan video yang bisa bawa konversi nyata. Kamu bisa mendapatkan informasi lebih dalam terkait penggunaan Ads untuk campaign affiliate kamu dengan klik Daftar sebagai Affiliate Accesstrade.
Daftar sekarang dan mulai hasilkan pendapatan dari konten TikTok kamu!
Optimasi konten organik mu bersama Accesstrade untuk mendapatkan cuan dari konten atau platform sosial mediamu.
.