Kenapa Harus Promosi Link Afiliasi di Facebook Ads? Ini Alasan, Cara, & Contoh Hitung Untungnya

Kenapa Harus Promosi Link Afiliasi di Facebook Ads? Ini Alasan, Cara, & Contoh Hitung Untungnya

Admin
Oct 15, 2025
SHARE ON
1760937088_4.jpg

Promosi afiliasi lewat organik itu mungkin—tapi sering tersendat di jangkauan, waktu, dan konsistensi. Facebook Ads memberi dua hal yang sulit ditolak: trafik instan dan penargetan super spesifik. Buat publisher, ini berarti kamu bisa menguji penawaran dengan cepat, menemukan angle iklan yang “nyantol”, dan mengalihkan budget hanya ke kombinasi yang terbukti menghasilkan komisi. Kalau selama ini kamu mengandalkan komunitas pribadi atau berharap konten viral, Facebook Ads membantu membuat aliran trafik lebih stabil dan terukur—dengan catatan kamu menguasai dasar-dasarnya: targeting, creative, funnel, serta perhitungan biaya versus komisi.

Alasan 1: Facebook Ads Bisa Mendorong Performa Affiliate

Banyak publisher pemula merasa kontennya bagus tapi reach organik kecil dan hasil tidak konsisten. Dengan Facebook Ads, kamu bisa menjalankan campaign  dan dalam hitungan jam sudah melihat klik, komentar, dan data performa awal. Ini mempersingkat siklus belajar: ketimbang menunggu berminggu-minggu, kamu bisa mengevaluasi apakah penawaran, sudut pesan, dan kreatif yang dipilih cocok untuk audiens. Bila belum, tinggal uji variasi berikutnya. Untuk gambaran perbandingan sumber trafik dan bagaimana paid melengkapi organik, cek juga Sumber Trafik untuk Affiliate Marketing

Alasan 2: Targeting Audience dengan Cepat, Nggak pake lama!

Kekuatan terbesar Facebook Ads adalah penargetan. Kamu bisa membidik minat yang spesifik, behaviour user, hingga membuat Target Audience dari orang-orang yang sudah pernah klik atau beli. Ini membuat pesanmu tampil ke mereka yang memang punya ketertarikan nyata terhadap produk—bukan sekadar pengguna umum.

Kedua, keunggulan Facebook Ads ada pada kecepatan testing: kamu bisa menguji beberapa headline, visual, dan CTA secara paralel untuk mencari kombinasi dengan CTR dan konversi tertinggi. Ketiga, retargeting membuat trafik tidak sia-sia dan efektif. Orang yang sudah mengunjungi halamanmu namun belum membeli dapat “diingatkan” dengan penawaran tambahan, bonus, atau bukti sosial.

Apalagi jika yang kamu promosikan adalah produk affiliate: ekosistem seperti ACCESSTRADE menawarkan banyak campaign aktif dengan struktur komisi yang kompetitif—termasuk program berkomisi besar—sehingga sangat layak untuk ditopang dengan iklan berbayar.

Promosi Affiliate Marketing di Facebook Ads bisa Menggunakan Direct Link dan Landing Page (Mana yang Aman & Untung?)

Secara teori kamu bisa mengarahkan iklan langsung ke link afiliasi. Praktiknya, opsi ini sering kurang optimal. Pertama, halaman merchant belum tentu cocok untuk cold traffic; tanpa pengantar, audiens belum cukup “hangat” untuk membeli. Kedua, pengalaman pengguna dan kebijakan platform cenderung lebih ramah pada alur yang jelas—bukan “jembatan” yang terasa tiba-tiba. Karena itu banyak publisher memilih landing page pre-sell: halaman sederhana yang mengedukasi, menjelaskan manfaat produk dengan bahasa audiens, lalu menampilkan CTA ke link afiliasi. Keuntungan tambahannya, kamu bisa menanam pixel di landing page untuk retargeting dan Lookalike.

Pelajari struktur penautan yang rapi di Affiliate Links—Definisi, Struktur, & Penempatan: 

Optimalkan halamanmu di Optimasi Landing Page Artikal untuk Boost Konversi:

Kapan Direct Link harus dilakukan?

Direct-to-offer bisa dipertimbangkan bila merchant punya halaman yang sangat persuasif untuk audiens dingin (mis. promo besar, bukti sosial kuat), dan kamu punya bukti biaya klik sangat murah. Namun, tetap siapkan versi pre-sell agar bisa dibandingkan performanya.

Mari Bandingkan: Tanpa Ads vs Facebook Ads

Aspek

Tanpa Ads (Organik)

Facebook Ads (Paid)

Dampak ke Affiliate

Distribusi

Bergantung algoritma & momentum komunitas; tidak konsisten

Jangkauan bisa dibeli & diprediksi

Stabilkan aliran klik ke link afiliasi

Kecepatan Validasi

Butuh waktu untuk kumpulkan data

Data cepat terkumpul (jam–hari)

Uji angle/kreasi lebih cepat, hemat waktu

Kontrol Audiens

Terbatas; sulit menyasar minat spesifik

Targeting minat/behaviour, LLA

CTR naik, CPC turun bila relevan

Skala (Scaling)

Sulit; tergantung viral/momentum

Mudah; tambah budget pada set menang

Replikasi performa dan perluas pasar

Data & Tracking

Minim data milik sendiri

Pixel & event lengkap untuk retargeting/LLA

EPC naik lewat retargeting warm traffic

Biaya

"Gratis" tapi mahal di waktu/ketidakpastian

Ada biaya (CPC/CPM)

Bisa dihitung: bandingkan CPC vs EPC

Risiko

Traffic fluktuatif, sulit diramal

Risiko biaya; tapi bisa dikendalikan

Panel kontrol untuk jaga profit (CPC ≤ EPC)

1) Contoh Paid Traffic — CPS (E?Commerce Campaign)

Ringkasan Perhitungan — CPS (E?Commerce)

Parameter

Nilai

Catatan

Budget harian (B)

  1. 000

CPC

Rp500

Clicks

200

B / CPC

CR klik → order

3%

asumsi

Orders

6

Clicks × CR

AOV

  1. 000

rata?rata nilai transaksi

Komisi

5%

dari merchant

Komisi/order

  1. 000

AOV × Komisi

Revenue

  1. 000

Orders × Komisi/order

EPC

Rp750

Revenue / Clicks

BEP CPC

Rp750

sama dengan EPC

CPC aktual

Rp500

  1. untung kotor
  2. 000
 

Revenue − Budget (belum termasuk biaya kreatif/tool)

Sensitivitas singkat (CR turun ke 2%)

Skenario

Orders

Revenue

EPC

BEP CPC

Hasil

CR 2%

4

  1. 000

Rp500

Rp500

Break?even pada CPC Rp500

2) Contoh Paid Traffic — CPA (Finance Campaign)

Ringkasan Perhitungan — CPA (Finance)

Parameter

Nilai

Rumus/Catatan

Budget harian (B)

  1. 000

CPC

  1. 000

Clicks

50

B / CPC

CR klik → submit

8%

asumsi

Leads submit

4

Clicks × CR

Approval rate

70%

asumsi

Approved leads

2,8

Leads × Approval

Payout per lead

  1. 000

dari advertiser

Revenue

  1. 000

Approved × Payout

EPC

  1. 200

Revenue / Clicks

BEP CPC

  1. 200

sama dengan EPC

Margin kotor

  1. 000

Revenue − Budget

Catatan: kunci di CPA finance adalah approval rate dan kualitas lead. Jaga relevansi angle, kejelasan form, dan harapan pengguna agar approval stabil.

Ringkasnya, media buying membuat kamu mengubah hipotesis menjadi angka. Tanpa ads, kamu mengandalkan waktu dan algoritma; dengan Facebook Ads, kamu membeli kecepatan belajar dan kontrol skala. Pilih CPS (e?commerce) saat komisi per transaksi & CR cukup untuk menutup CPC; pilih CPA (finance) saat payout per aksi tinggi dan kamu mampu menjaga kualitas lead & approval rate.

Kesimpulan

Pada campaign finance berbasis CPA (CPL/lead), profit terutama ditentukan oleh EPC dan kontrol CPC. Gunakan rumus ringkas: EPC = (CR submit) × (approval rate) × (payout). Selama CPC ≤ EPC, kampanye berada di jalur aman; jika EPC melemah (misalnya approval turun), segera perbaiki angle/kreatif/targeting atau tekan CPC agar kembali di bawah EPC. Pantau terus CTR, CPC, CPA, ROAS sebagai panel instrumen, dan sisakan buffer untuk biaya kreatif serta eksperimen. Untuk referensi metrik, lihat Matriks Utama dalam Campaign Affiliate Marketing

 

.
Muhammad Harist
Affiliate Specialist
Muhammad Harist telah menjadi SEO Specialist di Accesstrade selama 1 Tahun. Spesialisasinya adalah di Research & Development, Project Management serta Data Analytics. Selain itu, dia memfokuskan pekerjaannya untuk melakukan A/B testing dan membuat study case menghasilkan konversi yang tinggi dan stabil dari campaign affiliate marketing.
Artikel Terkait