Tips dan Trik Cara Agar Shopee Affiliate Banyak Pembeli


Menjalankan program Shopee Affiliate bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan, tetapi banyak publisher pemula menghadapi tantangan seperti link yang sepi pembeli atau konten yang kurang efektif. Tanpa strategi yang tepat, link affiliate yang dibagikan mungkin tidak menghasilkan konversi sama sekali.
Di bawah ini, kita bahas langkah-langkah mulai dari tahap perencanaan, pembuatan konten, hingga analisis dan evaluasi agar penjualan dari Shopee Affiliate makin melesat. Yuk, simak selengkapnya!
Tahap planning
Sebelum tancap gas membuat konten dan sebar link, mulailah dengan perencanaan yang matang. Keberhasilan affiliate marketing tidak bisa asal-asalan – butuh strategi layaknya bisnis profesional. Pada tahap planning, kamu menentukan arah: apa yang mau dipromosikan, siapa targetnya, dan bagaimana mencapainya.
1. Tentukan niche
Niche ini sebaiknya sesuai minat atau keahlian kamu, sehingga kamu paham betul produk-produk di dalamnya. Misalnya, jika kamu hobi makeup, kamu bisa memilih niche kecantikan; atau jika suka gadget, fokus di elektronik. Memilih niche yang tepat membantu kontenmu lebih terarah dan audiens pun lebih tertarget.
Selain minat, pertimbangkan juga potensi komisi dari niche tersebut – beberapa niche e-commerce bisa menawarkan komisi yang lebih tinggi dibanding lainnya. Kami sebelumnya pernah membahas kategori produk dengan komisi terbaik di Niche dengan Hasil Komisi Terbaik di E-commerce Affiliate Program.
Intinya, jangan jadi “asal jual semua”, tapi pilih topik yang spesifik. Dengan niche yang jelas, kamu bisa membangun audiens loyal yang memang tertarik pada kategori tersebut, sehingga kemungkinan mereka membeli lewat link Shopee Affiliate kamu pun lebih besar.
2. Riset audience
Pahami siapa target audiens kamu – mulai dari rentang usia, gender, hingga hobi dan kebiasaan belanja mereka. Misalnya dari contoh target audience, jika niche kamu produk bayi, kemungkinan audiensnya adalah ibu-ibu muda; beda lagi jika niche gadget, audiens bisa anak muda tech-savvy. Ketahui di platform mana mereka paling aktif (Instagram, TikTok, YouTube, blog, dll) dan jenis konten apa yang mereka sukai.
Dengan mengenal audiens, kamu dapat membuat konten yang relate dan efektif. Contohnya, untuk audiens remaja, konten berbahasa santai di TikTok/Instagram mungkin lebih ngena; sedangkan untuk audiens profesional, artikel blog yang detail bisa lebih dipercaya.
3. Pelajari kompetitor
Identifikasi 3-5 kompetitor teratas di niche kamu (bisa lewat pencarian hashtag, YouTube, atau Google). Amati konten mereka selama beberapa waktu. Perhatikan mana yang paling populer atau mendapat banyak komentar.
Dari pengamatan itu, kamu bisa adopsi strategi yang berhasil dan menghindari kesalahan yang mereka lakukan. Misalnya, jika melihat kompetitor jarang membahas produk dengan demo langsung, kamu bisa jadi yang pertama melakukannya. Belajar dari kompetitor akan mempercepat kurva belajar kamu tanpa harus trial-error dari nol.
4. Riset produk yang akan dipromosikan
Menentukan produk Shopee yang akan kamu promosikan tak kalah penting. Pastikan kamu meriset produk secara cermat, jangan asal pilih. Beberapa tips riset produk:
- Cek yang lagi laris: Kamu dapat menggunakan data pada grafik pada bagian niche untuk menentukan kategori produk mana yang akan dipromosikan, jika membutuhkan data lebih detail kamu dapat menghubungi PIC Affiliate dari ACCESSTRADE akan memberikan data dan suggestion produk yang paling banyak menghasilkan konversi. Kamu juga dapat menggunakan beberapa tools seperti compas compas.co.id untuk mengetahui jumlah penjualan dari marketplace tokopedia dan shopee, serta kalodata.com untuk mengetahui analisis penjualan dari tiktok shop.
- Perhatikan ulasan: Produk dengan ulasan baik dan rating tinggi lebih meyakinkan untuk dipromosikan, karena calon pembeli cenderung percaya pada produk ber-reputasi bagus.
- Relevansi & harga: Sesuaikan dengan audiens. Jika audiens kamu kebanyakan pelajar, mempromosikan barang harga puluhan ribu hingga ratusan ribu mungkin lebih cepat laku daripada barang jutaan rupiah.
Dengan riset ini, kamu mengenali betul produk yang akan dipromosikan – tahu spesifikasinya, keunggulannya, dan mengapa produk itu layak dibeli. Pengetahuan ini akan terpancar dalam kontenmu, sehingga audiens merasa rekomendasimu kredibel dan akhirnya tertarik membeli.
5. Setup goal dan tracking
Menentukan target yang jelas dan masuk akal untuk dicapai dalam waktu tertentu sangat membantu kamu untuk tetap menjaga semangat dan konsistensi dalam membuat konten dan share link affiliate. Karena untuk dapat sukses dari affiliate secara organik membutuhkan waktu, lain hal jika kamu menyebarkan link affiliate dengan bantuan ads.
Target bisa berupa jumlah penjualan, jumlah klik pada link, atau jumlah konten yang diterbitkan per minggu. Setelah ada goal, manfaatkan tools tracking untuk memantau pencapaiannya. Jika kamu menggunakan Accesstrade, kamu beruntung karena ada dashboard Accesstrade yang memudahkan kamu melihat performa link Shopee Affiliate kamu. Di dashboard tersebut, kamu bisa mengecek jumlah klik, konversi (pembelian), hingga komisi yang diperoleh secara real-time.
6. Gabung komunitas
Jangan jalan sendiri – gabung komunitas bisa sangat membantu perjalanan affiliate marketing kamu. Di Indonesia, sudah banyak komunitas publisher atau kreator affiliate, termasuk komunitas official Accesstrade. Manfaat komunitas antara lain:
- Belajar dari pengalaman orang lain: Misal, trik mengatasi penjualan sepi, cara naikkin view konten, info perubahan algoritma platform, dll.
- Update info program: Kadang ada info promo khusus, event, atau kompetisi dari Accesstrade/Shopee yang dibagikan di komunitas lebih dulu.
- Support system: Ketika menghadapi kendala (misal link error atau bingung aturan), komunitas bisa kasih solusi atau minimal dukungan moral agar kamu tidak menyerah.
Accesstrade sendiri sering mengadakan webinar, coaching, atau sharing session untuk para publisher. Dengan aktif di komunitas, kamu bisa mengikuti perkembangan terbaru dan merasa tidak sendirian. Daftar menjadi publisher di halaman registrasi publisher untuk dapat bergabung di komunitas affiliate ACCESSTRADE.
Tahap pembuatan dan penyebaran konten
Memasuki tahap pembuatan dan penyebaran konten, inilah medan tempur sebenarnya. Konten adalah senjata utama dalam affiliate marketing. Sebagus apapun produk yang kamu pilih atau sematang apapun planning, tanpa konten yang menarik, link affiliate-mu tidak akan diklik apalagi menghasilkan penjualan.
Pada tahap ini, fokusnya adalah membuat konten yang bisa menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk membeli. Pikirkan konten sebagai jembatan antara produk dan calon pembeli: konten yang baik akan mengedukasi, menghibur, sekaligus meyakinkan audiens bahwa produk tersebut layak dibeli melalui link yang kamu berikan.
1. Pelajari tipe konten affiliate
Tidak semua konten harus berbentuk hard-selling iklan. Justru, konten-konten informatif atau hiburan sering lebih disukai audiens dan ujung-ujungnya mendorong penjualan secara halus. Beberapa jenis konten yang umum dipakai affiliate marketer antara lain:
A. Review produk
Konten ulasan mendalam tentang suatu produk. Jelaskan fitur, kelebihan, kekurangan secara jujur. Review yang jujur membangun kepercayaan; sertakan pengalaman pribadi jika ada.
B. Perbandingan produk
Misalnya perbandingan dua model atau merek (Produk A vs Produk B). Tipe konten ini membantu audiens memilih produk terbaik sesuai kebutuhan, dan bisa memotivasi mereka membeli melalui referensi kamu.
C. Rekomendasi produk
Bentuknya bisa listicle atau daftar, seperti “5 Rekomendasi Laptop untuk Desainer Grafis” atau “10 Rekomendasi Skincare di Bawah 100rb”. Konten list rekomendasi ini cenderung menarik klik karena orang penasaran dengan daftarnya, dan kamu bisa menyisipkan beberapa link affiliate sekaligus.
Selain tiga di atas, ada juga konten tutorial atau how-to, konten unboxing, hingga testimoni/pengalaman pribadi menggunakan produk. Kamu tidak harus mencoba semuanya sekaligus; pilih jenis konten yang sesuai dengan gayamu dan platform yang kamu gunakan.
2. Riset keyword
Dengan mengetahui kata kunci yang populer terkait produk atau niche kamu, kamu bisa menyisipkannya dalam konten agar mudah ditemukan audiens. Bayangkan kamu membuat blog post tentang “review headphone murah berkualitas”. Cobalah riset kata kunci terkait, misalnya dengan Google Trends, Ubersuggest, atau bahkan kolom pencarian Shopee. Temukan frasa yang banyak dicari, contohnya “headphone bluetooth murah bass mantap”.
Jika kontenmu mengandung kata kunci yang tepat, peluang artikel atau video kamu muncul di hasil pencarian akan lebih tinggi. Hal yang sama berlaku di YouTube (gunakan keyword di judul, deskripsi, tag) dan di TikTok/Instagram (gunakan hashtag relevan). SEO (Search Engine Optimization) dasar seperti ini penting supaya konten affiliate kamu bisa ditemukan oleh orang yang tepat.
3. Sesuaikan platform
Setiap platform media sosial atau kanal konten punya karakteristik unik, maka kamu perlu menyesuaikan cara promosi dengan platform yang kamu gunakan. Strategi one-size-fits-all tidak efektif; konten harus di-tuning sesuai tempatnya. Berikut beberapa penyesuaian platform yang perlu diperhatikan:
- Instagram: Platform visual. Cocok untuk foto produk yang estetik atau video Reels singkat. Gunakan fitur Instagram Story dengan link sticker (jika akunmu memenuhi syarat) atau cantumkan link di bio. Gaya bahasa bisa santai dengan caption singkat padat dan gunakan hashtag populer terkait produk.
- TikTok: Platform video pendek yang sangat trend-driven. Buat video kreatif (15-60 detik) dengan hook di awal agar penonton tertarik. Ikuti challenge atau sound yang sedang viral untuk menjangkau FYP. Karena TikTok belum support klik link di caption, manfaatkan link di bio atau gunakan kode QR/link di layar video.
- YouTube: Cocok untuk konten lebih panjang dan mendalam (review lengkap, unboxing detail, tutorial). Pastikan di deskripsi video kamu cantumkan link Shopee Affiliate secara jelas. Gunakan end screen atau verbal CTA (ajak penonton klik link di deskripsi). Thumbnail dan judul harus menarik agar orang mau klik videonya.
- Blog/Website: Tulis artikel yang SEO-friendly dengan struktur rapi (heading, subheading, bullet). Sisipkan link affiliate secara kontekstual, jangan cuma disodorin banner iklan. Pastikan website-mu mobile-friendly karena banyak pembaca via HP.
- Facebook: Kamu bisa share link di postingan pribadi, halaman, atau grup. Tambahkan sedikit narasi personal kenapa kamu rekomendasikan produk tersebut. Hindari spamming di banyak grup; lebih baik aktif di grup yang relevan lalu sekali-kali share info produk bermanfaat dengan link affiliate.
- Twitter (X): Promosi di Twitter perlu singkat dan to the point. Bisa bagikan pengalaman singkat pakai produk, lalu sematkan link. Gunakan thread jika perlu cerita lebih panjang.
Menyesuaikan format konten dan gaya komunikasi dengan platform akan membuat promosi kamu lebih efektif, untuk penjelasan lebih detail silahkan simak ulasan kami mengenai cara mempromosikan produk shopee affiliate.
4. Update trend social media
Di ranah online, tren berubah cepat. Beberapa tips agar tetap up-to-date:
A. Pantau FYP dan Explore
Amati format video, lagu, atau challenge apa yang sering muncul. Jika ada tren yang bisa dikaitkan dengan produkmu, segera coba adopsi. Misal, tren dance challenge mungkin bisa kamu selipkan produk (semacam product placement kreatif).
B. Ikuti influencer niche
Mereka biasanya cepat memanfaatkan tren terbaru. Dari situ, kamu bisa terinspirasi membuat versi kontenmu sendiri yang lagi in.
C. Gunakan fitur terbaru
Platform sering merilis fitur baru (misal Instagram Reels dulu, atau YouTube Shorts). Algoritma biasanya mendukung konten yang pakai fitur baru ini. Jadi, cepat pelajari dan gunakan fitur tersebut untuk unggah konten affiliate kamu.
D. Perhatikan kalender musiman
Tren juga bisa berkaitan dengan musim atau event (Harbolnas 11.11, Ramadhan, Tahun Baru, dll). Siapkan konten bertema event tersebut, misal rekomendasi produk untuk natal atau tahun baru. Konten tematik seperti ini sering booming sesuai momennya.
Dengan selalu update tren, kontenmu tidak monoton dan audiens pun merasa FOMO (fear of missing out) kalau tidak cek rekomendasi kamu. Tapi ingat, sesuaikan dengan branding dan niche kamu juga. Tidak semua tren harus diikuti, pilih yang selaras agar tetap relevan. Kombinasi konten trendi + produk tepat bisa meningkatkan peluang link Shopee Affiliate kamu banjir klik dan pembeli.
5. Bangun kepercayaan audiens
Tanpa trust dari audiens, mereka tidak akan mau klik apalagi beli lewat link kamu. Maka dari itu, fokuslah untuk membangun kepercayaan audiens sejak awal. Bagaimana caranya?
A. Jadilah sumber informasi yang jujur dan transparan
Jika kamu membuat review, katakan apa adanya – paparkan kelebihan dan kekurangan produk secara fair. Audiens lebih menghargai kejujuran daripada promosi yang terlalu muluk. Misalnya, “Kamera hp ini bagus buat outdoor, tapi kalau low-light hasilnya agak grainy. Tapi mengingat harganya cuma 1 jutaan, ini masih worth it kok buat dibeli.” Ulasan seimbang seperti itu justru membuat orang lebih percaya rekomendasimu.
B. Gunakan pengalaman pribadi atau testimoni
Bila memungkinkan, coba produk yang kamu promosikan dan bagikan pengalamanmu. Ceritakan bagaimana produk tersebut membantu memecahkan masalah atau meningkatkan hidupmu. Pendekatan storytelling personal akan membuat audiens merasa terhubung. “Aku sendiri sudah sebulan pakai skincare ini, awalnya ragu tapi ternyata jerawat berkurang…”.
Pengalaman nyata seperti ini meningkatkan kredibilitas. Bahkan menurut survei terbaru, 87% affiliate marketer menyatakan personalisasi dan konten terkurasi menjadi faktor kunci membangun trust dan meningkatkan penjualan?. Artinya, semakin kamu bisa membuat konten terasa personal dan sesuai kebutuhan audiens, semakin mereka percaya dan mau membeli.
C. Bangun hubungan dua arah dengan audiens
Sempatkan membalas komentar, menjawab DM, atau menanggapi feedback dari follower. Ketika audiens merasa didengar dan dihargai, mereka cenderung loyal. Loyalitas ini berujung pada kepercayaan – mereka yakin kamu merekomendasikan produk bukan semata untuk komisi, tapi karena peduli pada kebutuhan mereka.
D. Konsisten dengan niche dan nilai yang kamu usung
Jangan hari ini promosi produk A besok berbalik kontra jika tidak ada alasan jelas, karena itu bisa membingungkan audiens. Jaga integritas: pilih hanya produk yang memang layak dan sesuai dengan value audiensmu. Jika sekali saja kamu mendorong produk jelek dan audiens kecewa, trust bisa runtuh dan sulit dibangun lagi. Jadi, slow but sure: bangun kepercayaan sedikit demi sedikit, dan rasakan dampaknya pada peningkatan konversi penjualan.
6. Publish konten secara konsisten
Konten yang bagus harus diimbangi dengan konsistensi publish. Coba buat jadwal upload konten dan patuhi secara disiplin. Misalnya, dalam seminggu kamu target posting 3 konten (Senin, Rabu, Jumat). Atau minimal 1 konten panjang setiap minggu diselingi konten pendek harian (sesuai kemampuan).
Kenapa konsisten itu penting? Algoritma platform menyukai akun aktif. Di Instagram atau TikTok, akun yang rutin posting biasanya mendapat prioritas jangkauan lebih baik dibanding akun yang muncul tenggelam. YouTube juga menghargai channel yang rajin upload dengan mendorong videonya ke rekomendasi.
Tentu, konsisten bukan berarti asal upload. Tetap jaga kualitas. Buatlah content plan atau kalender konten untuk membantu. Misal: Minggu 1 fokus tema X, Minggu 2 tema Y, dsb, jadi kontenmu variatif tapi teratur. Temukan pola konsistensi yang cocok dengan jadwalmu. Dengan konsistensi, lama-lama kamu akan melihat growth: baik itu peningkatan follower, views, maupun penjualan affiliate yang stabil naik.
7. Perhatikan copywriting
Dalam menyajikan konten, skill copywriting sangat berpengaruh. Beberapa elemen copywriting yang perlu diperhatikan terutama saat membuat caption shopee affiliate:
A. Hook yang menarik
Pastikan kalimat atau visual pembuka kontenmu langsung menarik perhatian dalam hitungan detik pertama. Misal, buka dengan pertanyaan menggugah: “Pernah nggak sih kalian nyesel beli barang online yang ternyata zonk?” atau pernyataan heboh: “Baru 3 hari pakai produk ini, kulit langsung glowing!”. Hook yang kuat membuat orang penasaran untuk lanjut melihat/ membaca kontenmu.
B. Storytelling
Orang lebih terhubung dengan cerita dibanding paparan fakta kaku. Misal, ceritakan perjuangan kamu mencari produk A yang akhirnya ketemu produk B yang kamu affiliate-kan. Atau kisah problem-solution: ada masalah apa, bagaimana produk ini jadi solusi. Storytelling membuat konten lebih engaging dan tak terasa seperti iklan.
C. Call-to-Action (CTA)
CTA bisa berupa ajakan klik link, gunakan kode promo, atau sekadar ajakan diskusi. Contohnya: “Cek link di bio untuk dapatin produknya dengan diskon khusus”, atau “Klik link berikut buat beli dan rasain manfaatnya sendiri”. Buat CTA singkat, padat, dan persuasif. Hindari CTA yang terlalu bertele-tele atau malah tidak kentara, karena audiens bisa lewatkan.
8. Visual dan audio berkualitas tinggi
Visual yang jernih, terang, dan menarik akan membuat audiens betah melihat kontenmu, sekaligus memberi kesan profesional. Sebaliknya, gambar blur atau video gelap dan goyang bisa bikin orang ilfeel dan skip kontenmu, walau informasi yang dibawa sebenarnya berguna. Beberapa hal yang bisa diperhatikan soal visual:
A. Pastikan pencahayaan cukup
Tak perlu kamera mahal; smartphone pun bisa menghasilkan foto bagus kalau cahayanya mendukung. Foto produk dari beberapa angle, gunakan background bersih, dan editing ringan untuk koreksi warna bisa dilakukan.
B. Audio juga bagian visual experience
Gunakan microphone tambahan jika perlu saat merekam review. Video dengan resolusi minimal 1080p direkomendasikan di YouTube. Untuk TikTok/IG, pastikan tidak pecah saat diupload (ikuti rasio dan durasi optimal platform).
C. Desain menarik untuk thumbnail atau cover
Misal, YouTube thumbnail diberi teks judul singkat dan gambar produk close-up agar catchy. Di Instagram, cover Reels bisa dibuat dari frame terbaik videomu. Elemen visual tambahan seperti sticker, subtitle, atau efek juga bisa dipakai asal tidak berlebihan.
D. Konsisten secara estetika
Bila memungkinkan, punya tema visual konsisten (warna atau font khusus) bisa membangun branding kamu. Audiens akan kenal ciri khasmu saat melihat sekilas tampilannya.
E. Running text caption / subtitle
Kamu juga dapat menambahkan tulisan atau script yang kamu sampaikan pada video, hal ini dapat membantu user lebih mudah menerima informasi apa yang akan kamu sampaikan.
9. Boost dengan iklan
Jika kamu punya sedikit budget ekstra, tak ada salahnya mencoba boost konten dengan iklan berbayar. Cara ini opsional, tapi bisa mempercepat kontenmu menjangkau lebih banyak orang di luar follower-mu. Platform seperti Facebook/Instagram dan TikTok menyediakan fitur iklan yang dapat mempromosikan postingan kamu ke target audiens yang lebih luas sesuai kriteria yang kamu tentukan.
Baca juga: Cara Hasilkan 1 Juta dari Finance Affiliate dengan Iklan Facebook
10. Berikan promo atau voucher
Memberikan promo atau voucher bisa menjadi daya tarik tambahan agar audiens mau membeli lewat link kamu. Meskipun sebagai affiliate kamu mungkin tidak bisa sembarangan bikin voucher sendiri, kamu bisa memanfaatkan promo yang sudah ada atau bekerja sama dengan seller/Accesstrade jika memungkinkan. Beberapa ide yang bisa kamu terapkan:
A. Informasikan promo Shopee yang sedang berlangsung
Shopee hampir selalu punya promo (flash sale, gratis ongkir, cashback, kampanye tanggal cantik seperti 9.9, 10.10, dll). Padukan kontenmu dengan info promo tersebut. Misal, “Lagi ada diskon 50% di Shopee Mall hari ini, pas banget produk yang aku review ini masuk promo. Klik link di bawah ya sebelum kehabisan!”. Ini membuat audiens merasa mendapatkan urgency dan value lebih.
B. Voucher khusus affiliate
Kadang, program affiliate melalui Accesstrade memberikan akses voucher eksklusif atau kode referral. Untuk check voucher affiliate yang tersedia, kamu bisa buka dashboard publisher kemudian pilih menu voucher
C. Bundling giveaway kecil
Sebagai kreator, kamu bisa inisiatif membuat giveaway berhadiah kecil (misal voucher pulsa atau voucher Shopee Rp20rb) untuk mendorong pembelian via link kamu. Misal: “Khusus 5 orang pertama yang beli lewat link aku dan konfirmasi, aku kasih hadiah voucher pulsa!”. Pastikan atur mekanisme dengan jelas dan tidak melanggar aturan platform.
D. Highlight gratis ongkir atau bonus
Kalau produk yang kamu promosikan menawarkan gratis ongkir atau bonus item, tekankan itu. “Beli lewat link ini dapat free ongkir + bonus pouch lucu”. Hal-hal kecil demikian meningkatkan minat beli.
Pada intinya, buat audiens merasa mendapatkan penawaran istimewa lewat link affiliate kamu. Entah itu diskon, voucher, atau value lain. Ini juga bisa mendiferensiasi kamu dari kompetitor yang mempromosikan produk sama. Namun, tetap jujur ya – jangan menjanjikan diskon kalau sebenarnya tidak ada. Selalu cek syarat ketentuan promo biar informasi yang kamu sampaikan akurat.
11. Pelajari guideline atau pedoman platform
Setiap platform punya guideline atau pedoman komunitas dan copyright yang harus diikuti agar kontenmu aman dan tidak kena takedown atau banned. Beberapa poin penting meliputi:
A. Hak cipta musik dan gambar
Jika membuat video (TikTok/YouTube/IG), perhatikan penggunaan musik. Pastikan pakai musik yang bebas copyright atau tersedia di perpustakaan resmi platform. Jangan asal comot lagu terkenal untuk background kalau platform tersebut bisa mendeteksi dan terkena klaim copyright. Begitu juga dengan gambar, misal di blog gunakan gambar produk resmi atau stok foto gratis. Hindari pakai foto orang lain tanpa izin.
B. Aturan konten terlarang
Setiap platform melarang konten berbau SARA, pornografi, kekerasan berlebihan, atau misinformasi. Memang kemungkinan kecil kamu menyentuh ini jika fokus kamu produk e-commerce, tapi misal hati-hati dalam candaan atau analogi di konten agar tidak menyinggung. Juga, patuhi aturan endorsement kalau ada (misal beberapa platform luar mengharuskan penanda konten berisi iklan, walau di Indonesia belum ketat, sebaiknya transparan saja bahwa itu konten affiliate).
C. Kebijakan Shopee Affiliate
Selain aturan platform, cek juga pedoman program Shopee Affiliate itu sendiri. Biasanya ada larangan seperti tidak boleh spam link di tempat terlarang atau misal dilarang bidding keyword “Shopee” di Google Ads, dsb.
Dengan mengikuti aturan program, akun affiliate kamu akan aman dan komisi tidak hangus karena pelanggaran. Jika kamu ingin melakukan self buying atau self conversion, simak ulasannya di cara belanja di shopee affiliate sendiri.
D. Platform specific quirks
Contoh, Instagram melarang link di caption, jadi jangan coba-coba menulis URL panjang di caption (tidak bisa diklik dan bisa dianggap spam). TikTok melarang konten jualan terlalu terang-terangan di akun personal (kecuali pakai TikTok Shop), sehingga pendekatan soft-selling lebih aman.
Dengan mematuhi pedoman, kamu bermain di jalur yang benar. Selain menghindari penalti, ini juga menunjukkan kamu kreator yang bertanggung jawab. Penggunaan musik atau gambar yang legal pun akan membuat brand-mu lebih profesional. Sedikit effort untuk baca guideline bisa menyelamatkanmu dari masalah besar di kemudian hari. So, always play it safe and smart!
Tahap analisis dan evaluasi
Ini adalah fase di mana kamu melihat kembali hasil dari semua upaya yang sudah dilakukan, kemudian mengukur kinerja dan mencari tahu apa yang bisa ditingkatkan. Banyak pemula mengabaikan tahap ini dan langsung tancap gas membuat konten baru tanpa menganalisis data. Padahal, data adalah panduan berharga.
Dengan analisis rutin, kamu bisa mengambil keputusan berbasis fakta, bukan perasaan. Misal, konten A ternyata view-nya 3x lipat konten B – tentu kedepannya fokus di tipe A. Atau platform X tidak memberikan penjualan sama sekali sedangkan platform Y banyak konversi – mungkin alokasi waktu/energi perlu dialihkan ke Y. Mari kita bahas hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi dan bagaimana melakukannya.
1. Pelajari cara melihat performance konten
Setiap platform biasanya menyediakan analytics atau insight yang bisa diakses kreator. Pelajari cara membacanya, karena disanalah kamu akan menemukan metrik-metrik penting pada setiap platform seperti:
A. Website
Jika kamu menggunakan platform website, berikut tools yang dapat memberikan data mengenai performance:
Google Search Console (GSC)
- Clicks: Jumlah klik dari hasil pencarian Google ke situs kamu
- Impressions: Berapa kali situs kamu muncul di hasil pencarian.
- Click-through rate (CTR): Persentase impression yang menghasilkan klik (Klik ÷ Tayangan)
- Average position: Rata-rata posisi situs kamu di hasil pencarian
Google Analytics (GA)
- Users: Jumlah pengguna unik yang mengunjungi situs
- New Users: Pengunjung baru pertama kali
- Sessions: Total kunjungan, bisa lebih dari satu sesi per pengguna
- Pageviews (Views): Berapa kali halaman dilihat
- Pages per Session: Rata-rata jumlah halaman yang dilihat dalam satu sesi
- Average Session Duration: Lama waktu kunjungan
- Bounce Rate: Persentase pengunjung yang hanya melihat satu halaman lalu keluar
B. Instagram
Kamu dapat menggunakan Instagram Insights – Professional Dashboard untuk melihat performance instagram secara gratis, matriks yang ditampilkan diantaranya adalah:
Instagram Insights – Account-Level Metrics
- Accounts Reached: Jumlah akun unik yang melihat konten kamu
- Accounts Engaged: Jumlah akun yang menyukai, komen, share, atau menyimpan konten kamu
- Total Followers: Termasuk pertumbuhan dan statistik demografi followers
- Profile Activity: Jumlah kunjungan profil, klik link bio, klik kontak
Instagram Insights – Content Metrics
- Impressions: Berapa kali konten kamu ditampilkan
- Content Interactions: Jumlah likes, komen, share, dan save
- Reach (Post): Jumlah akun unik yang melihat konten
- Profile and Website Visits (from content): Dari tiap konten
- Discovery: Akun yang belum follow kamu tapi melihat kontenmu
- Engagement Rate (per post): Persentase akun yang melihat lalu berinteraksi
C. Youtube Studio
Kamu dapat menggunakan Youtube Studio untuk melihat performance youtube secara gratis, matriks yang ditampilkan diantaranya adalah:
Channel Overview Metrics
- Subscribers: Jumlah pelanggan chanel kamu dan pertumbuhannya
- Views: Total tayangan video
- Watch Time: Lama waktu total penonton menonton video kamu
- Likes, Komentar, Share: Interaksi video
Reach Metrics
- Impressions: Berapa kali thumbnail ditampilkan
- Impressions Click-Through Rate (CTR): Persentase klik dari impresi thumbnail
- Unique Viewers: Jumlah penonton individu unik
- Traffic Sources: Menunjukkan perincian dari mana penonton kamu berasal (YouTube search, Browse features, Suggested videos, external)
Engagement & Audience Metrics
- Average View Duration: Rata-rata waktu yang dihabiskan menonton tiap video
- Audience Retention: Grafik berapa lama penonton bertahan menonton
D. TikTok Analytics - Creator / Business Account
Kamu dapat menggunakan TikTok Analytics untuk melihat performance youtube secara gratis, matriks yang ditampilkan diantaranya adalah:
Metrik Umum (Overview)
- Video Views: Jumlah tayangan semua video
- Profile Views: Berapa kali profil kamu dilihat
- Likes, Komentar, Share: Total interaksi dalam periode
- Followers Baru: Penambahan follower selama periode
- Jumlah Video Diposting
Metrik per Video
- Views, Likes, Comments, Shares
- Waktu Tonton Rata-Rata
- Waktu Tonton Total
- Sumber Traffic
- Demografi Penonton
Metrik Followers
- Total Followers
- Pertumbuhan Followers
- Top Negara/Daerah Followers
- Aktivitas Followers (jam/hari aktif)
- Demografi (Usia, Gender)
TikTok LIVE (jika digunakan)
- Total Penonton Live
- Waktu Siaran Total
- Follower Baru dari Live
- Puncak Penonton Live (concurrent viewers)
- Diamonds – Virtual gift
- Peringkat Penonton
2. Pelajari cara melihat performance affiliate
Selain konten, tentunya kamu harus mengukur performance link Shopee Affiliate dan komisi yang dihasilkan. Beberapa metrik affiliate yang perlu diperhatikan:
Jumlah Klik Link (Clicks)
Berapa orang yang klik link Shopee Affiliate kamu. Ini biasanya langkah awal funnel. Bandingkan dengan view konten, akan terlihat rasio klik per view. Kalau view tinggi tapi klik rendah, mungkin CTA kurang manjur atau link kurang terlihat.
Konversi (Transactions/Orders)
Inilah angka penjualan langsung yang kamu hasilkan. Konversi dipengaruhi banyak faktor: kualitas konten, relevansi produk, hingga mungkin hal di luar kendali seperti stok habis atau pembeli batal di checkout.
Conversion Rate
Persentase konversi dari jumlah klik. Misal 100 klik, 5 pembelian, berarti conversion rate 5%. Ini mengukur efektivitas trafik yang kamu bawa. Rate rendah belum tentu salahmu – bisa jadi sifat produknya butuh pertimbangan lebih lama. Namun jika consistently sangat rendah, evaluasi: apakah produknya terlalu impulse buy atau trust ke kamu kurang, dsb.
Komisi Diperoleh
Tentu saja, lihat jumlah komisi yang kamu dapat dalam periode tertentu. Periksa struktur komisi Shopee (mungkin berbeda per kategori). Dengan melihat komisi, kamu bisa tahu mana kampanye yang paling menguntungkan.
EPC (Earnings Per Click)
Beberapa affiliate tracker menghitung EPC = total earning / total clicks. Ini memberi gambaran nilai rata-rata per klik yang kamu hasilkan. Misal, EPC Rp500, artinya tiap orang yang klik link kamu “bernilai” 500 rupiah rata-rata. Semakin tinggi EPC, semakin efektif dan profitable traffic kamu.
Sumber/Channel
Kalau kamu menandai link berbeda untuk platform berbeda (misal Accesstrade punya sub-ID), cek juga channel mana yang menyumbang penjualan terbanyak. Apakah dari YouTube? Instagram? Blog? Ini penting untuk fokus channel yang tepat.
3. Pelajari funnel marketing dan setiap matriksnya
Untuk menghitung perkiraan berapa pendapatan yang bisa kamu hasilkan dari affiliate, kamu bisa menggunakan tools affiliate kalkulator dengan klik button yang ada pada bagian bawah artikel ini untuk menuju halaman kalkulator affiliate.
Yang terpenting dari bagian ini adalah kamu perlu mengetahui benchmark atau angka rata-rata dari performance publisher yang sudah berhasil mendapatkan komisi dari shopee affiliate berdasarkan platform yang mereka gunakan:
Platform | CTR | CVR |
Instagram (Remix) | 1% | 10% |
Instagram (Creator) | 1% | 3% |
0.80% | 3% | |
Youtube | 5% | 6% |
Blog | 1% | 10% |
Tiktok | 1% | 5% |
Terapkan tips dan trik di atas satu per satu, evaluasi apa yang cocok untukmu, dan lihatlah bagaimana penjualan dari Shopee Affiliate-mu perlahan tapi pasti meningkat. Selamat mencoba dan semoga sukses meraih banyak pembeli serta komisi! Yuk mulai perjalanan Shopee Affiliate-mu bersama Accesstrade sekarang juga.
.